Khalifah umar bin abdul aziz memecat pegawai yg menganggap ibu bapa nabi kafir.
KISAH singkat ketegasan Khalifah Umar bin Abdul Aziz ini patut menjadi suri teladan bagi umat islam. Ketika suatu masa ia melihat ada anggapan orang-orang yang menganggap dan menuduh orang-tua Rasulullah sebagai Ahli Neraka atau Kafir maka ia tidak tinggal diam tapi langsung marah pada anggapan tersebut.
Ada argumentasi yang membantah dugaan bahwa kedua orang tua Rasul akan masuk neraka. Semestinya, tuduhan tersebut tidak ditudingkan kepada Ayahanda dan Ibunda Rasul yang terhormat, karena itu adalah bentuk arogansi terhadap Rasulullah Saidil Musthafa.
Tindakan tegas dan keras ditunjukkan oleh Khalifah Umar bin Abdul Aziz, ketika itu, ia telah menginstruksikan pegawainya agar mengutamakan para pegawai yang kedua orang tuanya Muslim dan berasal dari etnis Arab. Dengan spontan, sang pegawai menjawab instruksi tersebut dan mengatakan;
“Memang masalah bagimu?
Bukankah kedua orang tua Rasulullah itu Kafir?”
Lalu terkejut sang Khalifah. Beliau marah besar, ia pun langsung memberhentikan pegawainya tersebut agar menjadi pelajaran bagi semua dan tidak sembarangan bicara, karena dianggap tidak hormat kepada Baginda Nabi nya, nabi yang telah membawa umat daripada jalan kegelapan ke jalan yang terang benderang.
Atas dasar inilah, seyogianya tidak mudah menghukum status kedua orang tua Rasul dan menjadi pelajaran bagi umat islam agar tidak mengambil dalil-dalil secara serampangan hingga salin menabrakan antar sesama ayat dan hadis.
Oleh karena itu jumhur ulama-ulama pada masa ini telah sepakat seperti Mufti Dar al-Ifta, Syekh Muhammad Bakhit al-Muthi'I, mengimbau supaya umat berhati-hati dengan tuduhan kekufuran orang-tua Nabi (Abdullah dan Aminah) adalah salah besar dan pelakunya berdosa. Ini lantaran dianggap sebagai aksi mencederai Rasulullah.
Siapa menganggap ibubapa nabi itu kafir, kafir itu berbalik kpdnya. Pendek kata si pengata sedemikian itu sendiri telah murtad. Waliyazubillah
No comments:
Post a Comment