WAHAI SYI'AH ...
LIHATLAH
DO’A IMAM HUSAIN TELAH DIKABULKAN OLEH ALLAH TA’ALA DI DUNIA,
DO'A IMAM HUSAIN radhyallahu 'anhu :
(*) “Binasalah kalian!
Tuhanku (Allah) akan membalas (perbuatan) kalian untuk membelaku (dan keluarga) di dunia dan di akhirat… kalian akan menghukum DIRI KALIAN SENDIRI dengan memukulkan pedang-pedang di atas tubuh dan wajah kalian, Dan kalian akan menumpahkan darah kalian sendiri. Kalian tidak akan mendapat keberuntungan di dunia dan tidak akan sampai kepada hajat (dan tujuan) kalian. Apabila kalian mati, maka Tuhanku telah menyiapkan azab (siksaan) untuk kalian di akhirat. Kalian akan menerima azab sebagaimana azab yang akan diterima oleh orang-orang kafir yang paling keras kekufurannya.”
(Lihat Jilaa-u Al ‘Uyuun, karya Mullah Baqir Majlisi, Hal.409).
▬▬▬▬▬▬▬▬
INILAH DOA-DOA KEBURUKAN YANG DIPANJATKAN IMAM HUSAIN BIN ALI BIN ABU THOLIB ▬► ATAS PARA PENGANUT AGAMA SYI’AH YANG TERLAKNAT
Oleh:
Ustadz Muhammad Wasitho Abu Fawaz
Berikut ini kami akan sebutkan DOA-DOA KEBURUKAN yang DIPANJATKAN OLEH Husain bin Abu Tholib Radhiyallahu ‘anhuma (cucu Nabi) kepada ALLAH TA'ALA
untuk :
▬ orang-orang Syi’ah Kufah
▬▬ yang telah menipu dan mengkhianatinya sebelum beliau dan sejumlah keluarganya DIBUNUH Oleh mereka:
” اللهم إن متعتهم إلى حين ففرقهم فرقاً ( أي شيعاً وأحزاباً ) واجعلهم طرائق قددا ، و لا ترض الولاة عنهم أبدا ، فإنهم دعونا لينصرونا ، ثم عدوا علينا فقتلونا “
(*) Artinya:
“Ya Allah, apabila Engkau memberikan kepada mereka (orang-orang Syi’ah dan pengikutnya, pent) kenikmatan pada suatu waktu, maka cerai-beraikanlah mereka (menjadi kelompok-kelompok dan golongan-golongan), jadikanlah mereka menempuh jalan yang berbeda-beda, dan janganlah Engkau jadikan para pemimpin (kaum muslimin) merestui mereka selamanya, karena mereka telah mengundang kami untuk menolong kami, namun ternyata malah memusuhi kami dan membunuh kami!”.
(Lihat kitab-kitab referensi Syi’ah berikut: Al-Irsyaad karya Al-Mufiid, Hal.241, i’laamu Al-Waroo karya Ath-Thobrosi Hal.949, Dan Kasyfu Al-Ghummah II/18, 38).
►Imam Husain bin Abu Tholib juga pernah mendoakan keburukan untuk mereka dengan mengatakan kepada mereka:
(*) “Binasalah kalian!
Tuhanku (Allah) akan membalas (perbuatan) kalian untuk membelaku (dan keluarga) di dunia dan di akhirat… kalian akan menghukum diri kalian sendiri dengan memukulkan pedang-pedang di atas tubuh dan wajah kalian, Dan kalian akan menumpahkan darah kalian sendiri. Kalian tidak akan mendapat keberuntungan di dunia dan tidak akan sampai kepada hajat (dan tujuan) kalian. Apabila kalian mati, maka Tuhanku telah menyiapkan azab (siksaan) untuk kalian di akhirat. Kalian akan menerima azab sebagaimana azab yang akan diterima oleh orang-orang kafir yang paling keras kekufurannya.” (Lihat Jilaa-u Al ‘Uyuun, karya Mullah Baqir Majlisi, Hal.409).
Demikianlah
DOA keburukan yang dipanjatkan Oleh Husain bin Ali bin Abu Tholib radhiyallahu anhuma, cucu Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dan penghulu pemuda penduduk Surga untuk orang-orang Syi’ah yang terlaknat.
Dan kita telah menyaksikan bahwa :
————————————————
DO'A-DO'A BELIAU TELAH DIKABULKAN ILEH ALLAH DI DUNIA .
Semoga postingan ini bermanfaat bagi setiap para pembaca, Dan dapat menyadarkan pemahaman kaum muslimin bahwa :
▬ Orang-orang Syi’ah pada hakekatnya BUKAN dari golongan kaum muslimin,
▬▬ dan BUKAN pembela dan pengikut setia Imam Husain bin Ali bin Abu Tholib dan Ahlul Bait. (Klaten, 27 Juni 2013)
Coba bayangkan, situasi sebegini di akhirat nanti. Anda dipertontonkan dengan segunung pahala yang anda sepatutnya dapat, kemudian tup tup, shiuhh shiuuhh ia lenyap, berterbangan ditiup angin begitu sahaja. Kosong. Begitu sahaja.
Apa perasaan anda ketika itu..?
Atau bagaimana pula dengan situasi ini. Anda diperlihatkan kepada selaut dosa-dosa yang telah anda kumpul sepanjang hidup di dunia, dan anda berasa hairan di mana datangnya dosa sebanyak itu..? Seingat anda, solat anda cukup, puasa tidak pernah ditinggalkan, zakat anda bayar tepat pada masanya, haji pon telah anda tunaikan. Masakan anda berdosa sebegitu..??
Nah, bagaimana perasaan anda ketika itu..?
Ngeri bukan..? Terasa seperti mahu terkencheng-kencheng bukan..?
"Katakanlah, 'Apakah perlu Kami beritahukan kepadamu tentang orang yang paling rugi perbuatannya?'
Iaitu orang yang sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia, sedangkan mereka mengira telah berbuat sebaik-baiknya."
[al-Kahfi, 18:103-104]
Kita sangka di dunia, kita sudah berbuat yang sebaiknya.
Kita jangka, kita sudah menjadi hamba yang taat lagi patuh padaNya sepanjang hidup di dunia.
Dan kita yakin, di akhirat nanti, pastilah kita akan menerima buku amalan kita dengan tangan kanan, dek amalan soleh kita setinggi Burj Dubai itu.
Benarkah..? Sohihkah..? Yakinkah..?
'...sedangkan mereka mengira mereka telah berbuat sebaik-baiknya."
Adakah kita golongan yang benar-benar beramal, atau hanya menyangka yang kita sudah beramal..??
Tsk.
Awas! Di akhirat nanti, tiada satu pon amalan atau perbuatan yang akan terlepas daripada hisab Allah. Hatta amalan sebesar kuman sekalipon. Hatta amalan sebesar tahi gigi kuman! Eh.
"Maka barangsiapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah, nescaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa mengerjakan kejahatan seberat zarrah, nescaya dia akan melihat (balasan)nya."
[az-Zalzalah, 99:7-8]
Ayat ini juga sebenarnya memberi kita motivasi untuk beramal dan bekerja sehingga ke titisan darah dan sedutan nafas yang terakhir. Kerana Allah tidak akan terlepas pandang mana-mana amalan kebaikan yang telah kita lakukan, meski seremeh mengalih duri di jalanan atau membasuh pinggan di dapur. Allah hanya melihat pada usaha, bukan pada hasilnya, bukan..? Senyum.
Daripada sini, kita juga dapat memahami betapa manusia di akhirat sana, akan menyesal sesesal-sesalnya dek tidak beramal sebanyak-banyaknya di dunia. Malah, dikisahkan bagaiamana para penghuni sorga pon turut menyesal sama, kerana andai di dunia dahulu mereka memperbanyak amalan soleh yang berkualiti, sudah pasti mereka sudah berada di tingkatan sorga yang lebih tinggi.
"Aduhai, kenapalah aku tidak solawat ke atas Nabi lebih sedikit."
"Waduh duh duh.. Kalaulah dahulu aku lawan perasaan mengantuk aku, tunaikan solat witir tiga rakaat setiap malam."
"Ish.. Kenapalah aku kedekut sangat. Sikit je aku sedekah dulu. Aduh menyesalnya tak sedekah lebih banyak!"
"Wahai! Kenapalah dahulu aku lemah sangat nak lawan nafsu aku, konon tak larat nak bawa bulatan gembira lebih daripada dua! Kalaulah bawa etlis lapan bulatan gembira!"
"Kalaulah dulu aku paksa diri aku, untuk hafal lebih banyak ayat-ayat chenta Allah dan hadith-hadith rindu Rasulullah..! Alahai."
Itu baharu penyesalan mereka yang sudah pon dimasukkan ke dalam sorga. Agaknya, bagaimanalah mereka yang menyesal tak sudah, kerana dihumbankan ke dalam neraka..?
"Ya Allah! Kenapalah dahulu aku degil dan angkuh sangat, bila orang ajak aku kepada kebaikan, ajak sembah dan taat kepada Kau, aku tolak! Aku keji dan cela mereka ni!"
"Ohoi hoi hoi! Berapa jam kat dunia dahulu aku habiskan tengok movie dan main DOTA...!!"
"Alangkah baiknya jika dahulu di dunia aku labuhkan pakaian aku, tutup aurat dan pakai baju dan kain bukan saiz kanak-kanak..! Alangkah!"
"Allah! Dulu orang ajak aku pergi usrah, aku tempelak! Orang nak dakwah, aku gelak! Orang nak tarbiyah, aku penyepak..! Wuwuwuwu.."
"Orang pergi masjid, aku karaoke! Orang dengar kuliah, aku cari perempuan! Orang berebut-rebut nak jadi baik, aku terhegeh-hegeh nak jadi jahat! Allah!"
Nanges.
"Dan (alangkah) ngerinya, jika sekiranya kamu melihat orang-orang yang berdosa itu menundukkan kepalanya di hadapan Tuhannya, (mereka berkata), 'Ya Tuhan kami, kami telah MELIHAT dan MENDENGAR, maka kembalikanlah kami (ke dunia), nescaya kami akan mengerjakan kebajikan. Sungguh, kami adalah orang-orang yang YAKIN.'"
[as-Sajdah, 32:12]
Oyy oyy! Potong bawang tu janganlah laju-laju sangat! Perlahan-lahanlah sikit..!
Percayalah, kita TAK MAHU menyesal pada hari yang sudah tidak berguna penyesalan.
Ketahuilah, kita TAK MAHU akhirnya mengaku akan kebenaran pada hari yang sudah tiada perbahasan.
Dan yakinlah, kita TAK MAHU berteriak meminta ampun dan belas kasihan, ketika mana di dunia ini kita sudah pon diberi peluang untuk berbuat demikian!
Kerana ketika itu, menangis keluar air jus oren pon sudah tidak berguna Kak Kiah oii!
Apa perasaan anda ketika itu..?
Atau bagaimana pula dengan situasi ini. Anda diperlihatkan kepada selaut dosa-dosa yang telah anda kumpul sepanjang hidup di dunia, dan anda berasa hairan di mana datangnya dosa sebanyak itu..? Seingat anda, solat anda cukup, puasa tidak pernah ditinggalkan, zakat anda bayar tepat pada masanya, haji pon telah anda tunaikan. Masakan anda berdosa sebegitu..??
Nah, bagaimana perasaan anda ketika itu..?
Ngeri bukan..? Terasa seperti mahu terkencheng-kencheng bukan..?
"Katakanlah, 'Apakah perlu Kami beritahukan kepadamu tentang orang yang paling rugi perbuatannya?'
Iaitu orang yang sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia, sedangkan mereka mengira telah berbuat sebaik-baiknya."
[al-Kahfi, 18:103-104]
Kita sangka di dunia, kita sudah berbuat yang sebaiknya.
Kita jangka, kita sudah menjadi hamba yang taat lagi patuh padaNya sepanjang hidup di dunia.
Dan kita yakin, di akhirat nanti, pastilah kita akan menerima buku amalan kita dengan tangan kanan, dek amalan soleh kita setinggi Burj Dubai itu.
Benarkah..? Sohihkah..? Yakinkah..?
'...sedangkan mereka mengira mereka telah berbuat sebaik-baiknya."
Adakah kita golongan yang benar-benar beramal, atau hanya menyangka yang kita sudah beramal..??
Tsk.
Awas! Di akhirat nanti, tiada satu pon amalan atau perbuatan yang akan terlepas daripada hisab Allah. Hatta amalan sebesar kuman sekalipon. Hatta amalan sebesar tahi gigi kuman! Eh.
"Maka barangsiapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah, nescaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa mengerjakan kejahatan seberat zarrah, nescaya dia akan melihat (balasan)nya."
[az-Zalzalah, 99:7-8]
Ayat ini juga sebenarnya memberi kita motivasi untuk beramal dan bekerja sehingga ke titisan darah dan sedutan nafas yang terakhir. Kerana Allah tidak akan terlepas pandang mana-mana amalan kebaikan yang telah kita lakukan, meski seremeh mengalih duri di jalanan atau membasuh pinggan di dapur. Allah hanya melihat pada usaha, bukan pada hasilnya, bukan..? Senyum.
Daripada sini, kita juga dapat memahami betapa manusia di akhirat sana, akan menyesal sesesal-sesalnya dek tidak beramal sebanyak-banyaknya di dunia. Malah, dikisahkan bagaiamana para penghuni sorga pon turut menyesal sama, kerana andai di dunia dahulu mereka memperbanyak amalan soleh yang berkualiti, sudah pasti mereka sudah berada di tingkatan sorga yang lebih tinggi.
"Aduhai, kenapalah aku tidak solawat ke atas Nabi lebih sedikit."
"Waduh duh duh.. Kalaulah dahulu aku lawan perasaan mengantuk aku, tunaikan solat witir tiga rakaat setiap malam."
"Ish.. Kenapalah aku kedekut sangat. Sikit je aku sedekah dulu. Aduh menyesalnya tak sedekah lebih banyak!"
"Wahai! Kenapalah dahulu aku lemah sangat nak lawan nafsu aku, konon tak larat nak bawa bulatan gembira lebih daripada dua! Kalaulah bawa etlis lapan bulatan gembira!"
"Kalaulah dulu aku paksa diri aku, untuk hafal lebih banyak ayat-ayat chenta Allah dan hadith-hadith rindu Rasulullah..! Alahai."
Itu baharu penyesalan mereka yang sudah pon dimasukkan ke dalam sorga. Agaknya, bagaimanalah mereka yang menyesal tak sudah, kerana dihumbankan ke dalam neraka..?
"Ya Allah! Kenapalah dahulu aku degil dan angkuh sangat, bila orang ajak aku kepada kebaikan, ajak sembah dan taat kepada Kau, aku tolak! Aku keji dan cela mereka ni!"
"Ohoi hoi hoi! Berapa jam kat dunia dahulu aku habiskan tengok movie dan main DOTA...!!"
"Alangkah baiknya jika dahulu di dunia aku labuhkan pakaian aku, tutup aurat dan pakai baju dan kain bukan saiz kanak-kanak..! Alangkah!"
"Allah! Dulu orang ajak aku pergi usrah, aku tempelak! Orang nak dakwah, aku gelak! Orang nak tarbiyah, aku penyepak..! Wuwuwuwu.."
"Orang pergi masjid, aku karaoke! Orang dengar kuliah, aku cari perempuan! Orang berebut-rebut nak jadi baik, aku terhegeh-hegeh nak jadi jahat! Allah!"
Nanges.
"Dan (alangkah) ngerinya, jika sekiranya kamu melihat orang-orang yang berdosa itu menundukkan kepalanya di hadapan Tuhannya, (mereka berkata), 'Ya Tuhan kami, kami telah MELIHAT dan MENDENGAR, maka kembalikanlah kami (ke dunia), nescaya kami akan mengerjakan kebajikan. Sungguh, kami adalah orang-orang yang YAKIN.'"
[as-Sajdah, 32:12]
Oyy oyy! Potong bawang tu janganlah laju-laju sangat! Perlahan-lahanlah sikit..!
Percayalah, kita TAK MAHU menyesal pada hari yang sudah tidak berguna penyesalan.
Ketahuilah, kita TAK MAHU akhirnya mengaku akan kebenaran pada hari yang sudah tiada perbahasan.
Dan yakinlah, kita TAK MAHU berteriak meminta ampun dan belas kasihan, ketika mana di dunia ini kita sudah pon diberi peluang untuk berbuat demikian!
Kerana ketika itu, menangis keluar air jus oren pon sudah tidak berguna Kak Kiah oii!