KAJIAN KITAB RISALATU ADABI SULUKIL MURID Bagian XII
Karya : Al Habib Abdullah Alwi Al Haddad
واعلم أن الرزقَ مقدَّرٌ ومقسومٌ فمن العبادِ من بُسِطَ له ووُسِّع عليه، ومنهم من ضُيِّق عليه وقُتِّر، حكمةً من الله. فإن كنت - أيها المريدُ- من المُقَتَّرِ عليهم؛ فعليك بالصبرِ والرضا والقناعةِ بما قسمَ لك ربُّك، وإن كنت من المُوسَّعِ عليهم ؛ فأَصِبْ كِفَايَتَكَ وَخُذ حاجَتَكَ مِمَّا في يَدِكَ، وَاصرِف مَا بَقِيَ في وُجُوهِ الخَيرِ وسُبُلِ البِّرِّ.
Ketahuilah bahwa rizki itu telah ditentukan dan telah dibagikan oleh Allah Ta'ala. Diantara hamba-hambaNya ada yang diluaskan rizkinya dan dilapangkan kehidupan-nya, dan yang lain disempitkan kehidupannya, dan dikurangkan rizkinya, menurut kebijaksanaanNya.
Jika anda wahai murid ,termasuk yang di kurangkan rizkinya, maka hendaklah anda bersabar dan ridho, serta menerima terhadap keputusan-Nya. dan anda bersifat qona'ah (cukup) dengan bagian yang telah ditentukan Allah untukmu,
dan bilamana anda termasuk yang diluaskan rizkinya, maka hendaklah anda mengambil secukupnya sekedar hajat keperluanmu, dan yang selebihnya hendaklah anda belanjakan pada jalan-jalan kebajikan dengan sodaqoh dan berbakti.
وَاعلَم أَنَّهُ لا يَتَعَيَّنُ على الإِنسانِ إِذا أَرادَ الدُّخولَ في طَريقِ الله أَن يَخرُجَ مِن مَالِهِ إِن كانَ لَهُ مَالٌ أَو يَترُكَ حِرفَتهُ وَتِجارَتَهُ إِن كانَ مُحترِفاً أَو مُتَّجِراً بَل الذَّي يَتعيَّنُ عليهِ تَقوى الله فِيما هُوَ فِيهِ وَالإِجمالُ في الطَّلبِ بِحيثُ لا يَترُكُ فَريضَةً وَلا نَافِلةً، وَلا يَقعُ في مُحرَّمٍ وَلا فَضُولٍ لا تَصلُحُ الاِستِعانَةُ بِهِ في طَريقِ الله.
Ketahuilah bilamana orang akan memasuki jalan Allah, maka tidak wajib atas dirinya membelanjakan semua harta kekayaannya, Kalau sekiranya ia orang yang berharta.
tidak pula meninggalkan pekerjaan atau perniagaannya, jika ia seorang pekerja atau pedagang.
yang wajib bagi mereka adalah bertaqwa pada Allah semata dalam segala urusan yang ia jalankan,dan berbuat baik dalam mencari rizki sekira jangan sampai meninggalkan yang fardhu atas dirinya dan yang sunnat,
dan jangan sampai terjerumus dalam perkara yang haram atau perkara yang berlebihan , Sebab semua perkara yang tersebut tidak pantas digunakan sebagai pertolongan untuk menuju jalan Allah Ta'ala.
فإِن عَلِمَ المُريدُ أنَّهُ لا يَستقيمُ قَلبُهُ، وَلا يَسلَمُ دِينَهُ إِلاَّ بِالتَّجَرُّدِ عَنِ المَالِ ، وَعنِ الأَسبابِ البتَّةَ لَزِمهُ ذَلكَ، فإِن كانَ لَهُ أَزواجٌ أَو أَولادٌ تَجِبُ نَفقَتُهُم وَكِسوَتُهُم؛ لَزِمَهُ القِيامُ بِذلكَ وَالسَّعيَ لَهُ، فإِن عَجِزَ عَن ذلكَ عَجزاً يَعذُرُهُ الشَّرعُ ؛ فَقَد خَرَجَ مِنَ الحَرَجِ وَسَلِمَ مِنَ الإِثمِ.
Seandainya seorang murid mengetahui bahwasan hatinya tidak akan lurus dan agamanya tak dapat selamat dari bencana-bencana yang mengancam, melainkan dengan menghindarkan diri dari segala harta kekayaan dan menghindarkan dari segala sebab maka dia wajib melakukan hal itu.
kalau ia mempunyai anak dan istri maka ia wajib memberi nafkah dan pakaian dan wajiblah ia menyediakan semua keperluan keluarganya tidak berlebihan dan ia wajib berikhtiar mencari uang untuk menutupi kebutuhan-kebutuhan keluarga.
Kalau ia sudah berusaha dengan maksimal, dengan segala jalan juga tidak mendapatkannya, sehingga syara' meng'uzurkannya maka ia telah keluar dari kesalahan dan selamat dari dosa.
وَاعلَم أَيُّها المُريدُ أَنَّكَ لا تَقدِرُ عَلى مُلازَمةِ الطَّاعاتِ وَمُجانَبةِ الشَّهواتِ والإِعراضِ عَنِ الدُّنيا إِلاَّ بِأَن تَستَشعِرَ في نَفسِكَ أَنَّ مُدَّةَ بَقائِكَ في الدُّنيا أَيَّامٌ قَلِيلةٌ، وأَنَّكَ عَمَّا قَرِيبٍ تَموتُ، فَتَنصِبَ أَجَلكَ بَينَ عَينَيكَ، وَتَستَعِدَّ لِلمَوتِ وَتُقَدِّرَ نُزولَهُ بِكَ في كُلِّ وَقتٍ.
Ketahuilah wahai murid, bahwa engau tidak akan mampu menetapi keta'atan dan menjauhi syahwat serta berpaling dari dunia kecuali dengan merasakan di dalam hatimu bahwa waktu hidupmu didunia ini hanya sebentar saja, dan dalam waktu dekat engkau akan mati, maka tegakkanlah ajalmu di depan kedua matamu dan bersiap-siaplah utk menjemput kematian serta perkirakan kedatangannya di setiap waktu.
وَإِيَّاكَ وَطُولَ الأَمَلِ فإِنَّهُ يَميلُ بِكَ إِلى مَحَبَّةِ الدُّنيا، وَيُثَقِّلُ عَليكَ مُلازَمةِ الطَّاعاتِ والإِقبالَ علَى العِبادَةِ، والتَّجَرُّدَ لِطرَيقِ الآخِرةِ، وَفي تَقديرِ قُربِ الَموتِ وقِصَرِ المُدَّةِ الخَيرُ كُلَّهُ، فَعليكَ بِهِ، وَفَّقنَا الله وَإِيَّاكَ.
Awas dan waspada dengan panjang angan-angan dan harapan untuk hidup lebih lama di dunia sebab panjang angan-angan bisa menjadikanmu condong mencintai dunia, sehingga menjadikanmu sukar dan sulit untuk menetapi keta'atan dan beribadat serta mengasingkan diri untuk menuju jalan akhirat.
Dalam memperkirakan dekatnya kematian dan pendeknya waktu, terdapat semua kebaikan, maka lakukanlah hal itu. semoga Allah memberikan kita sekalian Taufiq-Nya.
Wallohu a'lam.
Bersambung....
-------------------------------------------------------------------
Baca kajian sebelumnya disini :
https://www.facebook.com/islamunasearch/photos/rpd.100008973944400/1960068334224217/?type=3&theater