Dalam buku bertajuk Wahabisme Dari Neraca Syara oleh Syaikh Muhammad Fuad Kamaludin al-Maliki ada disenaraikan Ulama Ulama yang menolak Ibnu Taimiyah.
Sesiapa yang tidak mengenali siapa dia Syaikh Fuad di atas sila klik gambar dan mengenali beliau lebih dekat.
Antaranya adalah seperti berikut:
- Al-Qadhi al-Mufassir Badruddin Muhammad ibn Ibrahim ibn Jama’ah al-Syafie (wafat 733H)
- Al-Qadhi Muhammad ibn al-Hariri al-Anshori al-Hanafi
- Al-Qadhi Muhammad ibn Abu Bakar al-Maliki
- Al-Qadhi Ahmad ibn Umar al-Maqdisi (Ibn Taimiyyah telah dipenjarakan dengan fatwa yang ditandatangani oleh mereka berempat diatas. Pembaca boleh merujuk kepada kitab Uyun al-Tawarikh karangan Imam al-Kutbi. Al-Hafidz al-Faqih al-Subki menyebut di dalam kitabnya Fatawa al-Subki:وحبس بإجماع العلماء وولاة الأمور Artinya: Ibn Taimiyyah dipenjara dengan ijma’ ulama’ dan pemerintah
- Syaikh Sholeh ibn Abdullah al-Batoihi (wafat 707H)
- Syaikh Kamaluddin Muhammad ibn Abi al-Hasan ‘Ali al-Siraj al-Rifa’ie al-Quraisyi al-Syafie
- Qadhi Besar Mesir, Ahmad ibn Ibrahim al-Hanafi (wafat 710H)
- Qadhi Besar Mazhab Maliki di Mesir, Ali ibn Makhluf (wafat 718H). Beliau berkata: Ibn Taimiyyah menyatakan bahawa Tuhan berjisim. Bagi kami, sesiapa yang beri’tiqad dengan I’tiqad ini adalah kufur dan wajib di bunuh.
- Syaikh al-Faqih ‘Ali ibn Ya’qub al-Bakari (wafat 724H). Ketika Ibn Taimiyyah masuk ke Mesir, beliau adalah orang yang paling lantang menolak fahman yang dibawa oleh Ibn Taimiyyah.
- Al-Faqih Syamsuddin ibn ‘Adlan al-Syafie (wafat 749H). Beliau berkata Ibn Taimiyyah berkata: Allah Ta’ala diatas ‘Arasy secara haqiqi dan Allah Ta’ala berkata dengan huruf dan suara.
- Al-Hafidz al-Mujtahid Taqiyuddin al-Subki (wafat 756H).
- Al-Muhaddits al-Mufassir al-Usuli al-Faqih Muhammad ibn Umar ibn al-Makki al-Syafie (wafat 716H). Beliau pernah berdebat dengan Ibn Taimiyyah.
- Al-Hafidz Abu Sa’id Sholahuddin al-‘Ala’i (wafat 761H)
- Qadhi Besar Madinah al-Munawwarah Abu ‘Abdillah ibn Musallam ibn Malik al-Solihi al-Hanbali (wafat 726H)
- Syaikh Ahmad ibn Yahya al-Kalabi al-Halabi (wafat 733H)
- Al-Qadhi Kamluddin al-Zamalkani (wafat 727H)
- Al-Qadhi Shofiyuddin al-Hindi (wafat 715H). Beliau pernah berdebat dengan Ibn Taimiyyah.
- Al-Faqih al-Muhaddits ‘Ali ibn Muhammad al-Baji al-Syafie (wafat 714H)
- Al-Muarrikh al-Faqih al-Mutakallim al-Fakhr ibn al-Mu’allim al-Quraisyi (wafat 725H)
- Al-Faqih Muhammad ibn ‘Ali ibn ‘Ali al-Mazani al-Dimasyqi (wafat 721H)
- Al-Faqih Abu al-Qasim Ahmad ibn Muhammad ibn Muhammad al-Syairazi (wafat 733H)
- Al-Faqih al-Muhaddits Jalaluddin Muhammad al-Qazwini al-Syafie (wafat 739H)
- Al-Mufassir Abu Hayyan al-Andalusi (wafat 745H). [ Tambahan dari ambo:- Abu Hayyan al-Andalusi al-Nahwiyyu al-Mufassiru al-Muqri-u menegaskan dalam kitab tafsirnya al-Nahr al-Mad satu ungkapan yang berbunyi : “Saya telah membaca dalam kitab Ahmad Bin Taimiyyah, beliau ini merupakan seorang yang hidup sezaman dengan kami dan ia adalah dengan tulisan tangannya sendiri yang dinamakan sebagai Kitab Al-Arasy, bahawa Allah duduk di atas al-Kursi dan Dia mengosongkan satu tempat untuk didudukkan disitu Nabi Sollallahu A’laihi Wassallam bersamanya dan telah bertahayyyul Taj Bin Muhammad Bin Ali Abdul Haqqi al-Barnabary. Dia adalah adalah penyeru yang paling menonjol baginya (Ibn taymiyah) sehinggalah diambil daripadanya dan kami bacakan apa yang sedemikian itu termaktub di dalamnya.” – dipetik dari blog abu lehyah)
- Al-Hafidz al-Zahabi (wafat 748H)
- Syaikh Afifuddin Abdullah ibn ‘As’ad al-Yafi’i al-Yamni al-Makki (wafat 768H)
- Al-Faqih Ibn Batutah (wafat 779H)
- Al-Faqih Tajuddin al-Subki (wafat 771H)
- Al-Muarrikh Ibnu Syakir al-Kutbi (wafat 764H)
- Syaikh Umar Abi al-Yamn al-Lakhmi al-Fiqihi al-Malihi (wafat 734H)
- Qadhi Muhammad al-Sa’di al-Misri al-Akhna’i (wafat 750H)
- Syaikh Isa al-Zawawi (wafat 743H)
- Syaikh Ahmad ibn Utsman al-Hanafi (wafat 744H)
- Al-Hafidz ‘Abdurrahman ibn Ahmad, masyhur dengan gelaran Ibnu Rajab al-Hanbali (wafat 795H)
- Al-Hafidz Ibnu Hajar al-Asqalani (wafat 852H)
- Al-Muhaddits al-Hafidz al-Faqih Waliyuddin al-Iraqi (wafat 726H). Beliau menyebut didalam kitabnya al-Ajwibah al-Mardhiyah ‘ala al-As’ilah al-Makkiyah: “Beliau (Ibn Taimiyyah) telah mencarik persepakatan ijma di dalam banyak masalah (agama) sehingga dikatakan sampai kepada 60 permasalahan. Sebahagiannya di dalam perkara ushul dan selebihnya lagi di dalam perkara furu’.”
- Al-Faqih al-Muarrikh Ibnu Qadhi Syuhbah al-Syafie (wafat 851H)
- Al-Faqih Abu Bakar al-Hisni (wafat 829H)
- Syaikh Abu ‘Abdillah ibn ‘Arafah al-Tunisi al-Maliki (wafat 803H)
- Al-‘Allamah ‘Alauddin al-Bukhari al-Hanafi (wafat 841H). Beliau mengeluarkan fatwa tentang pengkafiran Ibn Taimiyyah dan juga bagi mereka yang menggelarkan Ibn Taimiyyah sebagai Syaikhul Islam setelah mengetahui perkataan-perkataan kafir yang diucapkan oleh Ibn Taimiyyah.
- Syaikh Humaiduddin al-Farghani al-Hanafi (wafat 867H)
- Syaikh Zarruq al-Fasi al-Maliki (wafat 899H)
- Al-Hafidz al-Sakhawi (wafat 902H)
- Ahmad ibn Muhammad atau masyhur dengan panggilan Ibnu salam al-Misri (Wafat 931H)
- Syaikh Ahmad ibn Muhammad al-Watari (wafat 980H)
- Syaikh Ahmad ibn Muhammad al-Khuwarizmi (wafat 987H)
- Qadhi al-Biyadhi al-Hanafi (wafat 1098H)
- Syaikh Ibn Hajar al-Haithami (wafat 974H). Beliau menyebut di dalam kitabnya Fatawa al-Haditsiah: “… Dan berhati-hatilah terhadap kitab-kitab Ibnu Taimiyyah dan anak muridnya Ibn Qayyim al-Jauziyyah dan selain daripada mereka berdua yang menjadikan hawa nafsu mereka sebagai Tuhan mereka dan Allah menyesatkan mereka di atas ilmu dan menutup pendengaran dan hati-hati mereka dan menghalang penglihatan mereka ….”. Didalam kitab Hasyiah Idhoh beliau berkata: “… jangan tertipu dengan keingkaran Ibn Taimiyyah terhadap sunat menziarahi Rasulullah صلى الله عليه وسلم, kerana dia merupakan hamba yang telah disesatkan oleh Allah Ta’ala sebagaimana yang dikatakan oleh al-‘Izz ibn Jama’ah….”
- Syaikh Jalauddin al-Duwani (wafat 928H)
- Syaikh Abdul Nafi’ ibn Muhammad ibn ‘Ali ibn ‘Iraq al-Dimasyqi (wafat 962H)
- Qadhi Abu Abdillah al-Muqri
- Mulla ‘Ali al-Qari (wafat 1014H)
- Syaikh Abdul Rauf al-Munawi al-Syafie (wafat 1031H)
- Al-Muhaddits Muhammad ibn ‘Allan al-Siddiqi al-Makki (wafat 1057H)
- Syaikh Ahmad al-Khufaji al-Misri al-Hanafi (wafat 1096H)
- Al-Muarrikh Ahmad Abu al-Abbas al-Muqri (wafat 1041H)
- Syaikh Muhammad al-Zarqani al-Maliki (wafat 1122H)
- Syaikh Abdul Ghani al-Nabulisi (wafat 1143H)
- Syaikh Muhammad al-Mahdi ibn ‘Ali al-Siyadi (wafat 1287H)
- Sayyid Muhammad Abul Huda al-Siyadi (wafat 1328H)
- Mufti Musthafa ibn Ahmad al-Syatti al-Hanbali al-Dimasyqi (1348H)
- Syaikh Muhammad Khattab al-Subki (wafat 1352H)
- Mufti Madinah al-Munawwarah, Syaikh al-Muhaddits Muhammad al-Khidir al-Syanqithi (wafat 1353H)
- Syaikh Salamah al-‘Azzami al-Syafie (wafat 1376H)
- Mufti Mesir, Syaikh Muhammad Bakhit al-Muti’i (wafat 1354H)
- Syaikh Muhammad Zahid al-Kauthari (wafat 1371H)
- Syaikh Ibrahim ibn Utsman al-Samhudi al-Misri
- Syaikh Muhammad Yusuf al-Banuri al-Bakistani
- Syaikh Muhammad al-A’rabi al-Tabbani (wafat 1390H)
- Syaikh Mansur Muhammad Uwais
- Al-Hafidz ibn al-Siddiq al-Ghumari (wafat 1380H)
- Al-Muhaddits Abdullah al-Ghumari (wafat 1413H)
- Al-Musnid al-Habib Abu al-Asybal Salim ibn Ahmad ibn Jindan (wafat 1389H)
- Syaikh Muhammad ibn Isa Badran al-Misri
- Syaikh Musthafa Abu Saif al-Hamami. Beliau telah mengkafirkan Ibn Taimiyyah di dalam kitabnya Ghauth al-‘Ibad bi Bayani al-Rasyad. Kitab tersebut telah diiktiraf oleh beberap orang ulama’ besar yang menulis pujian terhadapnya. Diantaranya Syaikh Muhammad Sa’id al-‘Urfi, Syaikh Yusuf al-Dijwi – anggota Majlis Ulama Besar al-Azhar, Syaikh Mahmud Abu Daqiqah, Syaikh Muhammad al-Buhairi, Syaikh Muhammad Abdul Fattah ‘Itani, al-Muhaddits Syaikh Habibullah al-Syanqiti, Syaikh Dusuqi Abdullah al-‘Arabi dan Syaikh Muhammad Hifni Bilal
- Al-Muhaddits Syaikh Abdullah al-Harari.
Begitulah senarai ulama yang menolak Ibn Taimiyyah …. dan ramai lagi ulama yang menolak ibn Taimiyyah.
No comments:
Post a Comment