Inilah Jalan Sufi Headline Animator

Whatsap Saya

Pencerahan Bid'ah

Wednesday, December 14, 2016

mulianya-kehormatan-setiap-muslim

Syariat Islam datang untuk menjaga dan melindungi kehormatan setiap muslim. Islam memosisikan kaum muslimin dengan posisi yang tinggi serta memuliakan mereka jika benar-benar beriman mepada Allah ta’ala.
Sebagaimana tersirat dalam firman-Nya:
وَلَا تَهِنُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَنتُمُ الْأَعْلَوْنَ إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ ﴿١٣٩﴾
Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.” (Ali Imran: 139)
Demikian pula Nabi  meninggikan kehormatan seorang muslim dengan kedudukan yang lebih daripada baitullah Ka’bah yang mulia.
Dalam hadits Abdullah bin Umar radhiallahu ‘anhuma, beliau berkata:
قال عبد الله بن عمر رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَطُوفُ بِالْكَعْبَةِ وَيَقُولُ مَا أَطْيَبَكِ وَأَطْيَبَ رِيحَكِ مَا أَعْظَمَكِ وَأَعْظَمَ حُرْمَتَكِ وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَحُرْمَةُ الْمُؤْمِنِ أَعْظَمُ عِنْدَ اللَّهِ حُرْمَةً مِنْكِ مَالِهِ وَدَمِهِ وَأَنْ نَظُنَّ بِهِ إِلَّا خَيْرًا(أخرجه إبن ماجه)
Aku pernah melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam thawaf di ka’bah sembari bekata (kepada Ka’bah):
“Betapa bagusnya engkau dan wanginya engkau, betapa mulianya engkau dan mulia kehormatanmu, demi Dzat yang jiwa Muhammad berada ditangan-Nya, sungguh kehormatan seorang mukmin lebih mulia disisi Allah dibandingkan engkau, hartanya dan darahnya (lebih mulia) dan kami tidak menyangka dengannya kecuali kebaikan.” (HR. Ibnu Majah)
Pembaca kaum muslimin rahimakumullah, betapa tinggi derajat seorang muslim. Betapa mulia kehormatannya,  sampai melebihi kemuliaan baitullah Ka’bah.
Sehingga apakah  pantas seorang muslim mencela muslim yang lain?
Atau sengaja menjatuhkan kehormatan muslim  yang lain dengan melabeli gelar dan julukan buruk kepadanya?
Sungguh sangat tidak pantas, karena yang demikian itu termasuk perbuatan orang-orang fasik yang tercela dan diharamkan oleh Allah ta’ala. Tidakkah kita takut ancaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada orang yang gemar mencela dan suka mencari-cari kekurangan saudara seislam?
Yaitu ketika beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menaiki mimbar lalu bersabda:
يا معشر من أسلم بلسانه ولم يفض الإيمان إلى قلبه، لا تؤذوا المسلمين ولا تعيروهم ولا تتبعوا عوراتهم، فإنه من تتبع عورة أخيه المسلم تتبع الله عورته، ومن تتبع الله عورته يفضحه ولو في جوف رحله»
“Wahai sekalian orang yang berislam dengan lisannya namun belum menghunjam keimanan kedalam hatinya, jangan kalian mengganggu kaum muslimin dan jangan mencerca mereka, jangan pula mencari-cari aib mereka! karena siapa saja yang mencari-cari aib seorang muslim maka Allah akan membongkar aibnya walau ia berada (bersembunyi)di dalam rumahnya.” (HR. Tirmidzi dari sahabat Abdullah bin Umar radhiallahu ‘anhuma)
Tentu seorang yang masih ada setitik iman dalan kalbunya tidak akan berani melanggar ayat Allah ‘azza wa jalla dan hadits Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ia akan selalu tunduk dan taat kepada Allah ‘azza wa jalla dan rasul-Nya dalam setiap perintah dan larangan. Tidaklah yang keluar dari lisannya tatkala mendengar perintah dan larangan Allah dan rasul-Nya, melainkan ucapan sami’na wa atha’na (kami selalu mendengar dan taat)!
Semoga Allah subhanahu wa ta’ala menjadikan kita termasuk hamba-Nya yang selalu mendengar nasihat dan mengikutinya dengan baik.
Amin

http://www.yuk-kenal-nu.net/2016/05/25/mulianya-kehormatan-setiap-muslim/

No comments: