“Yang banyak mencela, yang kian ke mari menghamburkan fitnah” (QS. Al Qalam:11)
FITNAH adalah salah satu penyakit lisan yang sering terdengar di telinga kita. Arti fitnah secara sempit adalah memberikan tuduhan palsu dan tidak berdasar yang akhirnya membuat malu orang yang terkena fitnah.
Dalam terminologi syar’i, fitnah disebut dengan An Namimah.Yaitu menyebarkan-nyebarkan berita di antara manusia untuk memburuk-burukan seseorang dan menanamkan permusuhan, kebencian dan kedengkian.
Penyebar fitnah sangat pantas diancam dengan berbagai macam ancaman, di antaranya:
1. Diberi gelar ‘Manusia Terburuk’
Karena sering memburuk-burukan orang lain, maka penyebar fitnah diberi gelar oleh Rasulullah saw dengan seburuk-buruk manusia. Beliau bersabda, “Inginkah kalian aku beritahukan mansia terburuk diantara kalian?” Para sahabat menjawab: Ya, Beliau SAW bersabda, “Yaitu orang-orang yang ke sana ke mari menyebar fitnah, yang memecah belah di antara orang yang saling mencintai dan meniupkan aib kepada orang-orang yang tidak berdosa/bersalah”. (HR Ahmad).
Karena sering memburuk-burukan orang lain, maka penyebar fitnah diberi gelar oleh Rasulullah saw dengan seburuk-buruk manusia. Beliau bersabda, “Inginkah kalian aku beritahukan mansia terburuk diantara kalian?” Para sahabat menjawab: Ya, Beliau SAW bersabda, “Yaitu orang-orang yang ke sana ke mari menyebar fitnah, yang memecah belah di antara orang yang saling mencintai dan meniupkan aib kepada orang-orang yang tidak berdosa/bersalah”. (HR Ahmad).
2. Disiksa di alam kubur
Suatu ketika Rasulullah SAW melewati dua kuburan, lalu beliau bersabda “Sesungguhnya keduanya saat ini sedang disiksa, dan keduanya tidak disiksa karena melakukan dosa besar. Adapun salah seorang dari keduanya, dulunya berjalan (kesana kemari) menghambur fitnah. Sedangkan yang satunya tidak bersih selesai kencing.” (HR. Bukhari dan muslim).
Suatu ketika Rasulullah SAW melewati dua kuburan, lalu beliau bersabda “Sesungguhnya keduanya saat ini sedang disiksa, dan keduanya tidak disiksa karena melakukan dosa besar. Adapun salah seorang dari keduanya, dulunya berjalan (kesana kemari) menghambur fitnah. Sedangkan yang satunya tidak bersih selesai kencing.” (HR. Bukhari dan muslim).
Bagi kebanyakan orang, kedua perbuatan tersebut dianggap sepele. Tapi, ternyata dapat membuat pelakunya sengsara di alam kubur.
3. Tidak akan masuk surga
Sungguh merana dan sengsara sekali orang yang suka menyebar fitnah, gosip dan isu. Sebab, ia diharamkan menikmati berbagai macam kenikmatan abadi di surga. Nabi SAW bersabda, “Tidak akan masuk surga Nammaam (orang yang suka menyebar fitnah)” (HR Bukhari dan Muslim).
Sungguh merana dan sengsara sekali orang yang suka menyebar fitnah, gosip dan isu. Sebab, ia diharamkan menikmati berbagai macam kenikmatan abadi di surga. Nabi SAW bersabda, “Tidak akan masuk surga Nammaam (orang yang suka menyebar fitnah)” (HR Bukhari dan Muslim).
Keluarga Penyebar Fitnah
Ayat di atas, sesungguhnya juga memberikan pemahaman kepada kita agar mewaspadai, jangan sampai ada keluarga kita yang hobinya menyebar fitnah. Sebab, Al-Qur’an telah menyampaikan kepada kita prototipe keluarga penyebar fitnah, seperti yang terjadi pada istrinya nabi Nuh dan Nabi Luth As. Juga secara spesifik disebut oleh Al-Qur’an yaitu istri Abu Lahab. Kesemuanya dibalas oleh Allah dengan neraka. Sebagaimana Firman Allah SWT, “Dan (begitu pula) Istrinya, pembawa kayu bakar” (QS. Al-Lahab: 4)
Dalam bahasa Arab “pembawa kayu bakar” adalah mazaj (kiasan) bagi penyebar fitnah. Istri Abu Lahab dijuluki seperti itu, karena ia selalu menyebar fitnah kesana-kemari untuk menjelek-jelekan Rasulullah dan kaum muslimin.
Karenanya, mari kita bina dan kondisikan keluarga kita menjadi orang-orang yang pandai mensyukuri nikmat Allah dan selalu membersihkan hati sehingga terhindar dari sifat-sifat tercela seperti fitnah. [fha/islampos/ummi/AkhmadKhusyairil]
No comments:
Post a Comment