Inilah rupa sufi dan Tasauf
BAGAIMANA MENGUBAT HATI ?
Hati memainkan peranan yang sangat penting bagi manusia. Baik dan buruknya seseorang ditentukan oleh hati sebagaimana Hadis Nabi: اَلاَوَاِنَّ فِى الْجَسَدِ مُدْغَةً اِذَاصَلُحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ وَاِذَافَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ آلآوَهِيَ الْقَلْبُ “Ingatlah bahwa di dalam tubuh itu ada segumpal darah, bila ia telah baik maka baiklah sekalian badan.
Dan bila ia rusak, maka rusaklah sekalian badan. Dan bila ia rusak maka binasalah sekalian badan, itulah yang dikatakan hati”. Demikianlah pentingnya peranan hati bagi manusia, oleh sebab itu manusia wajib menjaga kesucian hatinya. Adapun yang menjadi penyebab kotornya hati manusia itu adalah disebabkan berbagai penyakit yang terdapat padanya sebagaimana dijelaskan oleh firman Allah: فِى قُلُوْبِهِمْ مَرَضٌ “Di dalam hati mereka ada penyakit”. (Q.S. 2 Al-Baqarah: 10) Terdapat 6666 ayat Al-Qur’an dan 6666 urat di dalam tubuh manusia, demikian halnya dengan hati manusia, ada 6666 penyakit di dalam hati manusia.
Dari sekian banyak penyakit yang ada di dalam hati manusia, ada beberapa penyakit hati yang paling berbahaya, di antaranya:
1. Hawa nafsu,
2. Cinta dunia,
3. Tamak,
4. Gelojoh/rakus,
5. Pemarah,
6. Dendam,
7. Hasad,
8. Munafiq,
9. Ria,
10. Ujub,
11. Takabbur.
12. Menghasut diri sendiri dengan melayan nafsu sehinggakan diri itu bersifat seperti Iblis/syaitan.
Jadi bila tidak diubati, maka sambungan ayat mengatakan: فَزَادَهُمُ اللهُ مَرَضًا “Lalu ditambah Allah penyakitnya”. (Q.S. 2 Al-Baqarah: 10) Demikianlah bahayanya apabila manusia itu tidak segera membersihkan hatinya, maka Allah akan terus menambah penyakitnya.
Oleh sebab itu kewajiban pertama bagi manusia adalah terlebih dahulu ia harus mensucikan hatinya sebagaimana firman Allah: قَدْ أَفْلَحَ مَنْ تَزَكَّى وَذَكَرَ اسْمَ رَبِّهِ فَصَلَّ “Beruntunglah orang yang mensucikan hatinya dan mengingat Tuhan-Nya, maka didirikannya sembanhyang”. (Q.S. 87 Al-A’la: 14-15)
KEWAJIPAN MENSUCIKAN HATI Di dalam surah Al-A’la ayat 14 Allah menyatakan bahwa orang-orang yang telah mensucikan hatinya sesungguhnya telah memperoleh keberuntungan.
Lalu dibenak kita timbul beberapa pertanyaan:
• Apa yang dimaksud dengan hati yang bersih?
• Bagaimana cara membersihkan hati?
• Mengapa orang yang mensucikan hatinya disebut orang yang beruntung?
• Apa keuntungan yang diperoleh oleh orang yang telah mensucikan hatinya?
Pertama... Apa yang dimaksud dengan hati yang bersih? Hati yang bersih yaitu tidak ada di dalam hati itu selain Allah. Artinya seseorang yang disebut hatinya bersih adalah orang yang senantiasa selalu mengingat Allah.
Itulah sebabnya para sufi berkata: قَلْبُ الْمُؤْمِنِيْنَ بَيْتُ اللهُ “Hati orang mukmin itu adalah rumah Allah”.
Kedua... Bagaimana cara membersihkan hati?... Satu-satunya cara membersihkan hati yaitu dengan mempelajari ilmu hati. Ilmu hati ialah ilmu TASAUF.
Tasauf sebenar adalah meliputi ilmu syariat, tarekat, hakikat dan makrifat. Tujuan mempelajari ilmu hati adalah untuk mengenal Allah, sebab hati merupakan sarana yang telah ditetapkan oleh Allah untuk dapat menyaksikan-Nya sebagaimana firman Allah: مَاكَذَبَ الْفُؤَادُ مَارَآى “Tidak dusta apa yang telah dilihat oleh mata hati”. (Q.S. An-Najm: 11) Jadi hanya dengan mempelajari ilmu hatilah (tasauf), kita baru dapat mengenal Allah.
Apabila kita selalu mengingat Allah sehinggakan diiabaratkan seperti orang yang dilamun cinta antara dua kekasih, barulah kita dapat mengenal Allah. Dan mengingat Allah merupakan satu-satunya cara untuk membersihkan hati sebagaimana Hadis Nabi: لِكُلِّ شَيْءٍ صَقَلَةٌ وَصَقَلَةُ الْقَلْبُ ذِكْرُاللهُ “Segala sesuatu ada alat pembersihnya dan alat pembersih hati yaitu mengingat Allah”.
Ketiga.... Mengapa orang yang mensucikan hatinya disebut orang yang beruntung ?
Penyebab Allah menyebut orang-orang yang telah mensucikan hatinya sebagai orang-orang yang beruntung adalah disebabkan kerana sesungguhnya hanya orang-orang yang telah mensucikan hatinyalah yang dapat mengenal Allah.
Menurut Imam Ghazali, hati manusia berfungsi sebagai cermin yang hanya boleh menangkap cahaya ghaib (Allah) apabila tidak tertutup oleh kotoran-kotoran keduniaan.
Sesungguhnya hanya orang-orang yang telah mensucikan hatinyalah yang dapat mengenal Allah dan merekalah yang disebut sebagai orang-orang yang beruntung.
Keempat.... Apa keuntungan yang diperoleh oleh orang yang telah mensucikan hatinya ?
Keuntungan yang diperoleh oleh orang yang telah mensucikan hatinya adalah dapat mengenal Tuhannya. Itulah sebabnya Allah berfirman: قَدْ أَفْلَحَ مَنْ زَكَّهَا وَقَدْ خَابَ مَنْ دَسَّهَا “Beruntunglah orang yang telah mensucikan hatinya dan merugilah orang yang telah mengotorinya”. (Q.S. 91 As-Syamsi: 9-10) Itulah sebabnya pada ayat di atas Allah memuji orang-orang yang telah mensucikan hatinya, sebab hanya orang-orang yang telah mensucikan hatinya yang dapat mengenal Allah. Adapun orang-orang yang mengotorinya adalah orang-orang yang rugi, kerana sesungguhnya orang-orang yang hatinya kotor tidak akan pernah dapat mengenal Tuhannya. Wallahu 'A'lam
Nah ! sekarang , selepas tuan membaca dengan teliti,
saya nak menanyai tuan...
Di mana silapnya Tasauf dan Sufi ???
http://siasahpolitik.blogspot.com/2015/04/bagaimana-mengubat-hati.html
No comments:
Post a Comment