Syarat-Syarat untuk seseorang itu digelar Ulama
1) Berkemampuan untuk menggali hukum dari Al-Quran.termasuk didalamnya harus mengetahui
Asbab al-Nuzul(latar belakang turunnya Al-Quran), Nasikh Mansukh (ayat yang mengganti atau diganti),
Mujmal-Mubayyan (Kalimat yang global dan parsial),Al-Amwa Al-Khash (kalimat yang umum dan khusus),
Muhkam-Mutasyabih (kalimat yang jelas dan samar)
2) Memiliki ilmu yang luas tentang Hadis Nabi Muhammad SAW, terutama yang berkaitan dengan persoalan hukum seperti
Asbab Al-Wurud (latar belakang munculnya Hadis) dan Rijal Al-Hadis (sejarah para perawi hadis).
3) Menguasai persoalan-persoalan yang disepakati Ulama (Ijma')
4) Memahami Qiyas serta dapat menggunakannya dalam usaha menghasilkan sebuah hukum.
5) Menguasai Bahasa Arab dan gramatikanya secara mendalam, seperti Ilmu Nahwu,Sharf,Balaghah dan lainnya.
Juga harus menguasai Kaidah-Kaidah Ushul Al-Fiqh (cara memproduksi hukum)
6) Memahami serta menghayati tujuan utama pemberlakuan hukum Islam. Yakni memahami bahawa tujuan utama hukum Islam
adalah Rahmah li Al-Alamin, yang terpusat pada usaha untuk menjaga perkara Dharuriyyat(primer atau pokok),
Hajiyyat(sekunder atau pelengkap), dan tahsiniyyat(tersier dan keindahan)
7) Mempunyai pemahaman serta metodologi yang dapat dibenarkan untuk menghasilkan keputusan hukum.
8) Mempunya niat dan akidah yang benar.Dengan kata lain,tujuannya bukan mengejar dan mencari pangkat serta kedudukan
duniawi.Namun niatnya murni kerana Allah SWT, ingin mencari hukum demi kemaslahatan seluruh manusia.
(USHUL AL-FIQH,ABU ZAHRAH,380-389)
diambil dari FIQH TRADISIONALIS,39-40 oleh KH Muhyiddin Abdusshomad
(Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Islam(NURIS) Antirogo Jember.
Asbab al-Nuzul(latar belakang turunnya Al-Quran), Nasikh Mansukh (ayat yang mengganti atau diganti),
Mujmal-Mubayyan (Kalimat yang global dan parsial),Al-Amwa Al-Khash (kalimat yang umum dan khusus),
Muhkam-Mutasyabih (kalimat yang jelas dan samar)
2) Memiliki ilmu yang luas tentang Hadis Nabi Muhammad SAW, terutama yang berkaitan dengan persoalan hukum seperti
Asbab Al-Wurud (latar belakang munculnya Hadis) dan Rijal Al-Hadis (sejarah para perawi hadis).
3) Menguasai persoalan-persoalan yang disepakati Ulama (Ijma')
4) Memahami Qiyas serta dapat menggunakannya dalam usaha menghasilkan sebuah hukum.
5) Menguasai Bahasa Arab dan gramatikanya secara mendalam, seperti Ilmu Nahwu,Sharf,Balaghah dan lainnya.
Juga harus menguasai Kaidah-Kaidah Ushul Al-Fiqh (cara memproduksi hukum)
6) Memahami serta menghayati tujuan utama pemberlakuan hukum Islam. Yakni memahami bahawa tujuan utama hukum Islam
adalah Rahmah li Al-Alamin, yang terpusat pada usaha untuk menjaga perkara Dharuriyyat(primer atau pokok),
Hajiyyat(sekunder atau pelengkap), dan tahsiniyyat(tersier dan keindahan)
7) Mempunyai pemahaman serta metodologi yang dapat dibenarkan untuk menghasilkan keputusan hukum.
8) Mempunya niat dan akidah yang benar.Dengan kata lain,tujuannya bukan mengejar dan mencari pangkat serta kedudukan
duniawi.Namun niatnya murni kerana Allah SWT, ingin mencari hukum demi kemaslahatan seluruh manusia.
(USHUL AL-FIQH,ABU ZAHRAH,380-389)
diambil dari FIQH TRADISIONALIS,39-40 oleh KH Muhyiddin Abdusshomad
(Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Islam(NURIS) Antirogo Jember.
No comments:
Post a Comment