Di riwayatkan dari Anas bin Malik, Rasulullah Muhammad Bersabda
“Sekiranya saja ada satu saja bidadari surga yang melongok ke penduduk bumi, niscaya cahayanya akan menerangi antara keduanya dan sungguh dia akan memenuhi bumu dengan bau harum. Dan sungguh kerudung yang ada di kepala nya lebih baik dari dunia seisinya.”(Di riwayatkan oleh :Al Bukhari/2643, Ibnu Hiban/16,413, Ahmad/3,147).
Demikian lah salah satu keistimewaan yang di kabarkan oleh Nabi Muhamad Saw kepada kita semua, Allah telah menyiapkan kepada hamba – hamban Nya yang shalih berupa para bidadari surga yang kecantikannya dan kenikmatan bersenang – senang dengan mereka belum pernah terdengar oleh telinga, belum terlihat oleh mata dan belum terbetik dalam hati seorang pun.
Dari Abu Hurairah, Rasulullah Muhammad Saw bersabda,
“Allah berfirman, “Aku telah menyediakan bagi hamba-hamba-Ku yang saleh kenikmatan yang belum pernah mata melihatnya, belum pernah telinga mendengarnya, dan belum pernah pula terbetik dalam kalbu manusia.”(Hadits qudsi diriwayatkan al-Bukhari dalam ash-Shahih no. 3244 dan 4779, Muslim dalam ash-Shahih no. 2824).
Kehidupan duniawi ini bagi manusia pada hakekatnya adalah perjalanan menuju ke akherat dan bukan tempat tinggal yang sebenarnya, ibarat seorang yang sedang lewat di negeri asing dan sedang melakukan perjalanan menuju ke kampung halamannya, semakin besar kerinduan seseorang terhadap kampung halamannya dan juga kepada orang yang dia tinggalkan di kampung halaman, maka akan semakin besar usahanya untuk segera mencari bekal untuk kembali ke kampung halamannya.
“Dan untuk yang demikian itu hendaknya orang berlomba-lomba.” (Qs Al Muthaffifin : 26)
Allah juga memberikan janji Nya kepada para hamba Nya yang shalih dan bertaqwa kenikmatan surga, juga pasangan dari para bidadari surga yang mempunyai banyak keistimewaan, sesuai dalam firman Nya :
“Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa mendapat kemenangan, (yaitu) kebun – kebun dan buah anggur, dan gadis – gadis remaja (kawaa’iba) yang sebaya, dan gelas – gelas yang penuh (berisi minuman).” ( Qs An-Nabaa’: 31-34).
Berkata Syaikh Abdurrahman As-sa’adi ; kalimat kawaa’iba, yaitu wanita – wanita montok yang masih kencang buah dadanya karena kondisinya yang masih muda, kuat dan molek.
Juga sabda Rasulullah Saw : ”Setiap dari mereka (penghuni surga) mendapat dua isteri, terlihat sumsum pahanya dari balik tulangnya karena kecantikannya.” (Riwayat Bukhari/3074, Muslim/2834).
Dari Abu Sa’id Al-khudriy, Bahwa Nabi Muhammad Saw bersabda ; “Sesungguhnya rombongan pertama yang masuk syurga pada hari kiamat pancaran cahaya wajah mereka laksana cahaya bulan purnama, sedang rombongan kedua laksana pancaran bintang terindah di langit. Setiap laki-laki dari mereka mendapatkan dua isteri, setiap isteri memakai 70 perhiasan, terlihat (keindahan) sumsum betisnya dari balik perhiasan itu.” (riwayat At-tirmidzi/2670-2671, Al-Baghawi dalam syarhus Sunnah/15,212, di Shahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih At-tirmidzi/2057,2058)
Di sebutkan pula sebuah kabar gembira untuk orang – orang yang beriman bahwa mereka akan mendapatkan kenikmatan syurga berupa sungai – sungai, buah – buahan, dan isteri – isteri yang di sucikan.
“Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rezki buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka mengatakan : “Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu.” Mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada isteri-isteri yang suci dan mereka kekal di dalamnya.” (Qs Al Baqarah : 25 )
Kalimat isteri – isteri yang suci ( bidadari surga) di atas bisa di artikan bahwa kesucian para bidadari syurga mencakup berbagai hal baik jasmani maupun rohani, secara jasmani mereka suci dari haid, nifas, mani, kencing, berak, dahak, ingus serta dari kotoran dan bau – bau tidak sedap lain juga pada jasadnya menampakkan kecantikan yang sempurna tanpa ada cacat. Sedangkan secara suci secara rohani mereka adalah wanita – wanita yang suci akhlaknya, suci lisannya, suci pandangannya, akhlak mereka penuh dengan kasih sayang,pandangan mereka hanya tertuju pada suami mereka dan lesan mereka terjaga dari ucapan yang kotor.
Salah satu ciri dari Kecantikan dan kesempurnaan dari para bidadari syurga juga tampak dari mata mereka yang indah dan cara mereka memandang dengan mata jelita mereka, seperti dalam firman Allah “Di sisi mereka ada bidadari-bidadari yang tidak liar pandangannya dan jelita matanya, seakan-akan mereka adalah telur (burung unta) yang tersimpan dengan baik.” (Qs Ash Shaaffaat : 48-49)
Menurut tafsir As – sa‘di hal 703; seakan mereka adalah telur burung unta yang tersimpan, di karenakan sangat cantik dan putihnya kulit para bidadari surga, selain itu juga keadaan kulitnya sangat bagus dan indah tidak noda cacat sama sekali.
Kesempurnan fisik dari bidadari syurga juga di kabar kan oleh Allah Swt di ayat qur’an yang lain.
“Dan ada bidadari-bidadari bermata jeli,” (Qs Al-Waqi’ah :22)
“Demikianlah. Dan Kami berikan kepada mereka bidadari.” (Qs Ad-Dukhan :54)
Di dalam Nash Al-quran dengan text arab, kedua ayat di atas memakai kalimat “Huurun ‘In” , Al-Huur adalah bentuk jamak dari Haura’, yaitu wanita yang masih gadis, cantik jelita dan berkulit putih bersih serta bermata jeli (Hadiyul Arwah, 473).
Salah satu ke istimewaan lain dari para bidadari syurga yang juga menandakan kesempurnaan mereka adalah Allah Swt telah menciptakan mereka dalam keadaan suci/perawan dan akan terus perawan dan para bidadari tersebut belum pernah di sentuh oleh siapapun juga, seperti Firman Allah berikut ;
“Di dalam syurga itu ada bidadari-bidadari yang sopan menundukkan pandangannya, tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni syurga yang menjadi suami mereka), dan tidak pula oleh jin.” (Qs Ar-Rahmaan ;56)
“Dan Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan, penuh cinta lagi sebaya umurnya.” (Qs Al-Waqi’ah ;36-37)
Juga dari hadits Rasulullah Saw, bahwasanya pernah di tanyakan pada beliau, “apakah di syurga kami juga melakukan jimak?”, Beliau menjawab, “Iya, demi Dzat yang jiwaku berada di tangan Nya, dahman-dahman! Apabila seseorang bangkit dari istrinya, maka istrinya tersebut akan kembali menjadi suci dan perawan.” (Hr Abu Hurairah dari Ibnu Hibban/7402,7403, Abu Nu’aim dalam shifatul jannah di shahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Ash-shahihah/3351).
Dahman – dahman dalam kalimat di atas menurut pendapat Ibnu Atsir dalam An-Nihayah (2/106) yaitu nikah dan jimak dengan tekanan dan intensitas yang tinggi.
Sebenarnya masih terdapat banyak firman – firman Allah dalam Al-Quran juga hadits – hadits dari Nabi Muhammad Saw yang menerangkan tentang keistimewaan dan kesempurnaan daripara bidadari penghuni Syurga yang di peruntukkan bagi hamba – hamba yang sholeh, penuh taqwa dan beriman kepada Allah dan nabi Nya.
Hendaknya keterangan tentang bidadari syurga ini yang merupakan salah satu saja dari sekian banyak kenikmatan syurga secara keseluruhan, mampu membangkitkan jiwa kita untuk lebih bersemangat lagi untuk bersegera menyambut dan mengejar kenikmtan yang di sediakan oleh Allah yang maha Rahman di syurga yang penuh dengan kenikmatan, Aamiin ya Rabbal ‘Alamin .
Dinukil dari buku karangan Muhammad Bin Abdil Wahhab Al-Wusnaby (Bidadari – bidadari surga)
No comments:
Post a Comment