Inilah Jalan Sufi Headline Animator

Whatsap Saya

Pencerahan Bid'ah

Saturday, July 23, 2016

Ulama yg tahqeq ilmunya menguasai berbagai ilmu alat seperti

Kena belajar banyak lagi...
Ulama yg tahqeq ilmunya menguasai berbagai ilmu alat seperti ...

1. Ilmu Lughat

Ilmu Lughat, (ilmu untuk mengetahui makna setiap kata dalam bahasa Arab). Syaikh Mujahid Rahmatullah ‘alaih berkata, “Barangsiapa beriman kepada Allah Subhaanahu wata’ala dan hari akhir, ia tidak layak berkomentar tentang ayat-ayat Al-Qur’an tanpa mengetahui ilmu lughat. Sedikit pengetahuan tentang ilmu lughat tidaklah cukup. Karena kadangkala satu lafadz mengandung beberapa makna, sedangkan jika seseorang hanya mengetahui satu atau dua makna saja, padahal kenyataannya, yang dimaksud adalah makna yang lain, maka tentu dia akan salah memahaminya.

2. Ilmu Nahwu

Ilmu Nahwu, (yaitu ilmu untuk mengetahui makna dan bentuk susunan kalimat dalam bahasa Arab). Amat penting mengetahui ilmu Nahwu, karena sedikit saja i’rab (bacaan akhir kata) berubah, akan mengubah arti kata tersebut. Sedangkan pengetahuan tentang i’rab hanya didapat dalam ilmu Nahwu.

3. Ilmu Sharaf

Ilmu Sharaf (ilmu untuk mengetahui perubahan suatu kata dalam bahasa Arab dan keadaannya sebelum tersusun). Mengetahui ilmu sharaf penting sekali, sebab perubahan sedikit bentuk suatu kata akan mengubah maknanya. Syaikh Ibnu Faris Rahmatullah ‘alaih berkata, “Jika seseorang tidak mendapatkan ilmu Sharaf, berarti ia telah kehilangan banyak sekali.” Dalam kitab U’jubat Tafsir, Syaikh Zamakhsyari Rahmatullah ‘alaih menulis bahwa ada seseorang yang menerjemahkan ayat Al-Qur’an yang berbunyi:

يَوۡمَ نَدۡعُواْ ڪُلَّ أُنَاسِۭ بِإِمَـٰمِهِمۡ‌ۖ…

“(Ingatlah) suatu hari, (yang ketika itu) Kami panggil setiap umat dengan pemimpinnya.” (Q.S. Al-Isra'[17]: 71)

4. Ilmu Isytiqaq

Ilmu Isytiqaq (yaitu ilmu tentang asal usul kata). Mengetahui ilmu Istiqaq sangatlah penting. Dengan ilmu tersebut dapat diketahui asal-usul kata. Ada beberapa kata yang berasal dari dua kata yang berbeda, sehingga berbeda maknanya. Seperti kata masiih berasal dari kata mash yang artinya mengusapkan tangan yang basah ke atas sesuatu. Bisa juga kata masiih berasal dari kata misaahah yang berati ukuran.

5. Ilmu Ma’ani

Ilmu Ma’ani (ilmu tentang susunan kalimat dari segi maknanya). Ilmu Ma’ani amat penting diketahui. Dengan ilmu ini susunan kalimat dapat dipahami maknanya.

6. Ilmu Bayaan

Ilmu Bayaan, yaitu ilmu yang mempelajari makna kata yang zhahir dan tersembunyi. Ilmu ini juga mempelajari kiasan dan permisalan kata.

7. Ilmu Badi

Ilmu Badi, yaitu ilmu yang mempelajari keindahan bahasa. Ketiga bidang ilmu di atas (Ilmu Ma’ani, Bayaan, dan Badi) disebut juga sebagai cabang ilmu balaghah. Ilmu ini sangat penting dikuasai oleh para ahli tafsir, karena Al-Qur’an adalah mukjizat yang agung. Dengan ilmu-ilmu di atas, kemukjizatan Al-Qur’an dapat dipahami.

8. Ilmu Qira’at

Ilmu Qira’at (ilmu yang mempelajari tentang macam-macam bacaan Al-Qur’an). Ilmu ini sangat penting dipelajari, karena perbedaan bacaan dapat mengubah makna ayat. Ilmu ini membantu menentukan makna yang paling tepat di atntara makna-makna suatu karta.

9. Ilmu Aqa’id

Ilmu Aqa’id, yaitu ilmu yang mempelajari dasar-dasar keimanan. Mempelajari ilmu ini sangat penting karena kadang kala ada satu ayat Al-Qur’an yang arti zhahirnya tidak layak diperuntukkan bagi Allah Subhaanahu wata’ala. Untuk memahaminya, diperlukan takwil ayat tersebut, seperti ayat:

“Tangan Allah di atas tangan mereka.” (Takwilnya, orang yang berjanji kepada Baginda Rasulullah Shallallahu ‘alahi wasallam, sama juga dengan berjanji kepada Allah Subhaanahu wata’ala).

10. Ilmu Ushul Fiqih

Ilmu Ushul Fiqih (Ilmu yang mempelajari cara pengambilan hukum dari dalil-dalil syariat secara garis besar). Mempelajari ilmu Ushul Fiqih sangat penting. Dengan ilmu ini dapat diambil kesimpulan hukum dari sutau ayat.

11. Ilmu Asbabun Nuzul

Ilmu Asbabun Nuzul, yang ilmu untuk mengetahui sebab-sebab turunya ayat Al-Qur’an. Dengan mengetahui sebab-sebabnya, maksud suatu ayat menjadi lebih jelas.

12. Ilmu Nasikh Mansukh

Ilmu Nasikh Mansukh (Ilmu untuk mengetahui hukum-hukum yang telah dihapus dan hukum-hukum yang berlaku). Dengan ilmu ini dapat dipelajari suatu hukum yang sudah dihapus dan hukum yang masih tetap berlaku.

13. Ilmu Fiqih

Ilmu Fiqih (Ilmu yang mempelajari hukum-hukum dalam syari’at). Ilmu ini penting sekali dipelajari. karena dengan mengetahui hukum-hukum fiqih secara rinci, akan mudah dipahami kaidah-kaidah umum yang ada dalam Al-Qu’ran yang menjadi dasar hukum tersebut.

14. Ilmu Hadis

Ilmu Hadits. Ilmu yang sangat penting dipelajari untuk mengetahui hadits-hadits yang menafsirkan ayat-ayat Al-Qur’an

15. Ilmu Wahbi

Ilmu Wahbi, yaitu ilmu khusus yang diberikan Allah Subhaanhu wata’ala kepada hamba-Nya yang istimewa, sebagaimana sabda baginda Nabi Shallallahu’ alaihai wasallam:

Barangsiapa meengamalkan apa yang ia ketahui, maka Allah Subhaanahu wata’ala akan memberikan kepadanya. ilmu yang tidak ia ketahui

[Kitab Fadhilah Al-Qur’an, Syaikh Muhammad Zakariyya Al-Kandahlawi. Hal 609-611]

15 ilmu alat dikuasai... baru boleh diiktiraf sebagai ulama muktabar dan boleh diikut fatwanya .

Saya yakin, mereka pulang dari sana dan mendakwa mereka ahli hukum, pakar hadis, pakar itu ini, tidak mahir dan tak memiliki ke semua ilmu2 ini. Guru pondok belajar paling kurang 30 tahun nak menguasainya dan mahir !

4 - 7 tahun belajar ambik phd ..... ilmu apa yg sempat belajar ?

Satu Kitab besar besar saja pun di pondok seperti iqnak ambil masa bertahun !

Sebab tu kami bekas pelajar pondok masih mempertahankan pembelajaran cara pondok / kitab2 turath adalah cara terbaik nak lahirkan ulama muktabar.

Di malaysia ni, belajar pondok setakat nak jadi ketua mutalaah boleh la, kalau nak alim betul, kena pergi ke pondok2 pattani, pasantren indonesia atau di darul ulum india sana.

Tok tok guru kita, bole kata ke semua melanjutkan pelajaran samada ke pattani atau makkah ( sebelum wahabi melarang pengajian cara halaqah dan mazhab 4 )

والله اعلمř

https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=654255371397848&id=100004401728725

1 comment:

innallahamaa'ana said...

Terimaksih atas penjelassannya min, saya dari Aceh, Indonesia. Anggota Majelis Pengkajian Tauhid Tashawuf Indonesia (MPTT-I) yang dari malaysia juga sering berkunjung ke Aceh Selatan, ke tempat pimpinan MPTT-I.