Inilah Jalan Sufi Headline Animator

Whatsap Saya

Pencerahan Bid'ah

Sunday, May 24, 2020

JOM KITA BELAJAR SESUATU YANG SANGAT BERHARGA DARI BUYA HAMKA

JOM KITA BELAJAR SESUATU YANG SANGAT BERHARGA DARI BUYA HAMKA...

Sewaktu baru pulang dari Timur Tengah, Prof. DR. Buya Hamka, seorang tokoh dan seorang pembesar  Muhammadiyyah, menyatakan bahwa Maulidan itu haram dan bid’ah sebab tidak ada dalil dan tidak ada petunjuk dari Nabi Saw. Beliau juga berkata orang berdiri membaca shalawat saat Asyraqalan (Mahallul Qiyam) adalah bid’ah dan amalan itu berlebih-lebihan tidak ada petunjuk dari Nabi SAW.

Begitu juga sewaktu muda Buya Hamka juga dengan tegas menyatakan bahwa Qunut dalam sholat subuh termasuk bid’ah tidak ada tuntunanya dari Rasulullah Saw sehingga Buya Hamka tidak pernah melakukan Qunut dalam sholat subuhnya.

Tetapi....

Ketika Buya Hamka sudah meningkat usia tua, beliau berkenan menghadiri acara Maulid Nabi Saw bila saja ada yang mengundangnya. Orang-orang sedang asyik membaca Maulid al-Barzanji dan bershalawat saat Mahallul Qiyam, Buya Hamka pun turut serta hadir malah asyik dan khusyuk mengikutinya.

Begitu juga ketika menginjak usia tua beliau tiba tiba membaca doa Qunut dalam sholat subuhnya.

Lantas para muridnya bertanya:

“Buya Hamka, bukankah dulu sewaktu anda masih muda, anda begitu keras menentang acara-acara seperti itu termasuk membaca Qunut dalam sholat subuh namun setelah tua kok sudah berubah?”

Dijawab oleh Buya Hamka:

“ Benar, dulu sewaktu saya muda kitab ku baca baru satu. Namun setelah saya mempelajari banyak kitab, saya sedar ternyata ilmu Islam itu sangat luas. Dulu saya baru baca SATU kitab, namun sekarang saya sudah baca SERIBU kitab..

Diceritakan oleh KH. Zuhrul Anam mendengar dari gurunya, Prof. DR. As-Sayyid Al-Habib Muhammad bin Alwi al- Maliki Al-Hasani, dari gurunya Al-Imam Asy-Syaikh Said Al-Yamani beliau mengatakan:

اذا زاد نظر الرجل واتسع فكره

قل انكاره على الناس

Maksudnya:

"Jika seseorang itu bertambah ilmunya dan luas cakrawala pemikiran serta sudut pandangnya, maka dia akan sedikit menyalahkan orang lain”

Maka semakin gemar menyalahkan orang lain menunjukkan semakin bodoh dan semakin dangkal ilmunya, semakin tinggi ilmu seseorang maka akan semakin tawadhu ( rendah hati ),

Carilah guru yang tidak pernah menyalahkan orang lain dan tidak mudah mengkafirkan siapapun.

Hal ini sama seperti ilmu padi, semakin berisi semakin merunduk. Itulah peribahasa yang sering kita dengar. Yang memiliki erti, orang berilmu yang semakin banyak ilmunya semakin merendahkan dirinya. Tanaman padi jika berisi, semakin lama akan semakin besar. Jika semakin besar dengan sendiri beban biji juga semakin berat.

Jika sudah semakin berat, maka mahu tidak mahu seuntai biji padi akan semakin kelihatan merunduk (melengkung) ke arah  bawah. Kerana batang padi sangat pendek, strukturnya berupa batang yang terbentuk dari rangkaian pelepah daun yang saling menopang. Jadi tidak sebanding dengan beban berat biji padi yang semakin lama semakin membesar.

Berbeza dengan biji padi yang kosong tidak berisi, walaupun kelihatan bijinya berbuah banyak kerana tidak berisi maka seuntai biji padi tersebut akan tetap berdiri tegak lurus!

No comments: