Alangkah cerdiknya doa
Abu Nawas Majdub
ini...
Ya Robb ... kejadianku dari tanah ..
Tanah adalah hina, diinjak-injak
orang, dilempari orang dengan
najis-najis, kotoran dan sampah ke
atasnya. Orang pijak dan orang buat
berbagai hal di atasnya. Tanah sadar
bahwa dirinya hina, maka ia dapat
menerima kehinaannya itu dalam
bentuk apa saja. Lakukanlah ke
atasnya dia bisa menerima tanpa
protes. Tanah bisa terima apapun
yang dibuat kepadanya. Pijaklah
tidak mengapa! Lemparlah apa saja
kepadanya, Buatlah apa saja ke aku,
aku redha. Seolah-olah begitulah
tanah berkata kalau dia bisa
bersuara. Tanah kalau dicurahkan
air kepadanya tetap diserapnya ke
dalam badannya. Air adalah simbol
Rahmat dan Berkat, ia mudah
menerimanya dan tidak menolaknya.
Kalau air itu berlebih dari yang
terserap, air itu sangat berguna
pada benda lainnya. Bisa diminum
oleh makhluk Allah, bisa pula
membersihkan najis dan kotoran di
belakangnya. Karena redha, tanah
itu subur pula oleh air dan sampah
yang dilempar ke atasnya. Karena
suburnya orang bertani di atasnya,
banyak makhluk yang mendapat
manfaatnya. Di atasnya juga orang
memelihara ternak menjadi hasil
pula kepada negara. Orang bangun
kemajuan, orang bangunkan tempat
tinggal dia terima saja. Tanah (bumi)
karena tawadhuknya banyak
makhluk dan manusia dapat
memanfaatkannya. Sungguh banyak
budinya kepada manusia dan
makhluk Allah. Ya Allah ... Begitulah
kejadian tanah, begitulah tabiat
tanah selalu merendah diri setiap
waktu. Buat apa saja ke atasnya bisa
dia terima. Hasil dari itu banyak
jasanya kepada makhluk dan
manusia Tuhan ... Aku adalah
dijadikan dari tanah, aku hina.
Karena kejadianku dari tanah hina,
Engkau kekalkanlah tabiat dan
sifatku seperti tanah. Jadikanlah aku
orang tawadhu seperti tanah. Kalau
orang ingin mengata dan menghina
aku, jadikanlah aku bisa
menerimanya. Aku redha dengan
kata-kata penghinaan itu karena aku
memanglah hina, sesuai dengan
kejadianku. Ya Allah ... Engkau
jadikanlah aku bisa melayani
manusia dengan berbagai cara.
Sesuai dengan tanah kejadianku,
yang banyak melayani manusia
makhluk-Mu Jadikanlah aku bisa
melayani dengan manusia. Dengan
ilmuku, dengan pikiranku, dengan
tenagaku, dengan hartaku, dengan
kemaafanku, dengan kasih sayangku,
dengan senyumanku, dengan
kemesraanku, dengan kesabaranku. .
Tuhan ... Engkau kekalkanlah tabiat
dan sifat tanah itu pada diriku
sampai tiba kematianku. Yang mana
aku dari tanah dijadikan, bertabiat
tanah kekalkan, ke tanah aku akan
dikembalikan dan terimalah aku
bersama redha-Mu
GABUNG DIMAJLIS ILMU
━━━━━━━━━━━━━━━━
Abu Nawas Majdub
No comments:
Post a Comment