Inilah Jalan Sufi Headline Animator

Whatsap Saya

Pencerahan Bid'ah

Saturday, February 16, 2013

Aqidah Wahabyyi

Penulis : Von Edison Alouisci



Dalam kitab “Al-Wahabiyah Fi Al-‘Ara’” hal. 10 dijelaskan sbb:

Imam besar Ahlussunnah wal Jama’ah Al-Hafizh Abu Al-Hasan Al-Asy’ari berkata dalam kitabnya An-Nawadir, “Siapa yg meyakini bahwa Allah berbentuk, maka dia tidak mengetahui siapa tuhannya dan sesungguhnya dia KAFIR.”


Imam Syafi’i mengatakan dalam kitabnya Al-Ghuniyah, ”…..atau menetapkan bahwa tidaklah Allah terhalang darinya dengan beragam warna, atau menetapkan baginya penyambung dan pemisah, jadilah ia seorang KAFIR.”


Guru dari para guru sufi dan cendikiawan ahli haqiqat dan thariqat Sayid Al-Ahmad Rifa’i Al-Kabir mengatakan dalam kitab Al-Burhan Al-Muayyad, “Kebenaran pengetahuan tentang Allah adalah meyakini keberadaan Allah itu tanpa [ tanpa ada gambaran] bagaimana dan [dimana] tempat.


Syeikh Abdul Ghoni At-Tabalisi mengatakan dalam hal. 124 dari kitab Al-Fath Ar-Rabbani, “Barangsiapa menyakini bahwa Allah memenuhi langit dan bumi atau meyakini bahwa Sesungguhnya Allah berbentuk orang yanglagi duduk diatas Al-‘Arsy maka dia telah KAFIR meskipun dia mengaku muslim.”


Dan telah dicapai kesepakatan antara ulama salaf dan ulama khalaf bahwa sesungguhnya barangsiapa yang meyakini sesungguhnya Allah dalam satu arah maka dia telah KAFIR.

Sebagaimana ucapan Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Syafi’i, Imam Abu Al-Hasan Al-Asy’ari, dan Imam Al-Baqilani. Demikian yang telah disebutkan Mula Ali Al-Qari dalam kitab Syar Al-Misykah juz 3 hal. 300 cetakan Dar Al-Fikr.


Pada hal. 9 kitab Al-Wahabiyah Fi Al-‘Ara’ menjelaskan juga tentang perkataan Imam Sihabuddin Ahmad bin Hajar Al-Haitami mengenahi ucapan 4 Imam Madzhab yaitu Imam Syafi’i, Imam Malik bin Anas, Imam Ahmad bin Hanbal dan Imam Abu Hanifah tentang KEKAFIRAN orang yang mengatakan bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala itu berarah dan berbentuk.

Ungkapan Ibnu Hajar Al-Haitami ini terdapat dalam kitab Al-Minhaj Al-Qawim dalam muqaddimahnya hal. 224. dari kitab Al-Fath Ar-Rabbani,

“Barangsiapa menyakini bahwa Allah memenuhi langit dan bumi atau meyakini bahwa Sesungguhnya Allah berbentuk orang yanglagi duduk diatas Al-‘Arsy maka dia telah KAFIR meskipun dia mengaku muslim.”

Dan telah dicapai kesepakatan antara ulama salaf dan ulama khalaf bahwa sesungguhnya barangsiapa yang meyakini sesungguhnya Allah dalam satu arah maka dia telah KAFIR. Sebagaimana ucapan Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Syafi’i, Imam Abu Al-Hasan Al-Asy’ari, dan Imam Al-Baqilani. Demikian yang telah disebutkan Mula Ali Al-Qari dalam kitab Syar Al-Misykah juz 3 hal. 300 cetakan Dar Al-Fikr.


Pada hal. 9 kitab Al-Wahabiyah Fi Al-‘Ara’ menjelaskan juga tentang perkataan Imam Sihabuddin Ahmad bin Hajar Al-Haitami mengenahi ucapan 4 Imam Madzhab yaitu Imam Syafi’i, Imam Malik bin Anas, Imam Ahmad bin Hanbal dan Imam Abu Hanifah tentang KEKAFIRAN orang yang mengatakan bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala itu berarah dan berbentuk.

Ungkapan Ibnu Hajar Al-Haitami ini terdapat dalam kitab Al-Minhaj Al-Qawim dalam muqaddimahnya hal. 224.

semua pendapat ulama diatas berdasarkan pendapat Rasulullah sendiri bahwa ' ALLAH ADA TANPA TEMPAT DAN TIDAK BERARAH "

Sekarang mari kita pahami akidah raslulullah yang notabenya lebih tahu maksudnya ketimbang ahli agama manapun.


Perhatikan AKIDAH RASULULLAH !!

Rasulullah shallallahu ‘alayhi wasallam bersabda: “Allah ada pada azal (keberadaan tanpa permulaan) dan belum ada sesuatupun selain-Nya”. (H.R. al Bukhari, al Bayhaqi dan Ibn al Jarud.sanad sahih).

Rosulalloh shollallohu 'alaihi wasallam bersabda sesungguhnya allah subhanahu wata'ala itu wujud dan tak ada sesuatu apa pun selainnya ruang dan waktu. (h.r bukhori sanad sahih)

Rosulalloh shollallohu 'alaihi wasallam bersabda :

فَقُولُوا اللَّهُ كَانَ قَبْلَ كُلِّ شَيْءٍ وَهُوَ خَالِقٌ كُلَّ شَيْءٍ وَهُوَ كَائِنٌ بَعْدَ كُلِّ شَيْءٍ "

katakanlah allah subhanahu wata'ala wujud sebelum ada sesuatu apa pun, dan dia yang menciptakan segala sesuatu dan ia tetap (seperti sebelumya tak membutuhkan ruang dan waktu) meskipun setelah ada sesuatu. (h.r baihaqi.Disahihkan imam Bukhari ).

Makna hadits ini bahwa Allah ada pada azal (keberadaan tanpa permulaan), tidak ada sesuatu (selain-Nya) bersama-Nya. Pada azal belum ada angin, cahaya, kegelapan, ‘Arsy, langit, manusia, jin, malaikat, waktu, tempat dan arah. Maka berarti Allah ada sebelum terciptanya tempat dan arah, maka Ia tidak membutuhkan kepada keduanya dan Ia tidak berubah dari semula, yakni tetap ada tanpa tempat dan arah, karena berubah adalah ciri dari sesuatu yang baru (makhluk).

Rasulullah telah melarang kita untuk memahami Al Qur’an dengan akal pikiran kita sendiri
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, “Barangsiapa menguraikan Al Qur’an dengan akal pikirannya sendiri dan merasa benar, maka sesungguhnya dia telah berbuat kesalahan”. (HR. Ahmad)
Dari Ibnu Abbas ra Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda…”Barangsiapa yg berkata mengenai Al-Qur’an tanpa ilmu maka ia menyediakan tempatnya sendiri di dalam neraka” (HR.Tirmidzi)


PERHATIKAN AKIDAH SAHABAT


Pendapat rasulullah di ikuti sahabat rasulullah (kulafou` rasydin)

Sahabat rasulullah 'ali bin abi thalib ra

berkata :"Sebagian golongan dari umat Islam ini ketika kiamat telah dekat akan kembali menjadi orang-orang kafir."
Seorang bertanya kepadanya :"Wahai Amirul Mu'minin, apakah sebab kekufuran mereka. Adakah karena membuat ajaran baru? Atau karena pengingkaran?
Sahabat Ali bin Abi Thalib menjawab :"MEREKA MENJADI KAFIR KARENA PENGINGKARAN. MEREKA MENGINGKARI PENCIPTA MEREKA (ALLAH SWT) DAN MENSIFATINYA DENGAN SIFAT-SIFAT BENDA DAN ANGGOTA-ANGGOTA BADAN." ("Najm al-Muhtadi wa Rajm al-Mu'tadi).

Dari ibn umar rodliayallohu 'anhu

berkata” sesungguhnya rosulalloh shollallohu 'alaihi wasallam berkata : hai dzat yang wujud (ada) sebelum ada sesuatu dan yang menciptakan akan segala sesuatu.(h.r. Baihaqi fiil asmai wasifat)


BANDINGKAN DENGAN AKIDAH WAHABI BERIKUT INI

AKIDAH GOLONGAN WAHABI :

1.dalam kitab wahhabi : fathul majid syarh kitab at-tauhid karangan abdur rahman bin hasan al as-syeikh disohihkan oleh abdul aziz bin abdullah bin baz .
Cetakan pertama tahun 1992 bersamaan 1413 maktabah darul faiha dan maktabah darul salam.
Cetakan ini pada hal 356 yg tertera kenyatan kufur yg dianut oleh Wahhabi sebagai hadis ( pd hakikatnya bukan hadis Nabi ) adalah tertera dalam bahasa arabnya berbunyi:
” IZA JALASA AR-ROBBU ‘ALAL KURSI “.

2.Dalam kitab Ibnu Taimiah Majmu Fatawa Jilid 4 / 374 :
إن محمدًا رسول الله يجلسه ربه على العرش معه
“SESUNGGUHNYA MUHAMMAD RASULULLAH, TUHANNYA MENDUDUKKANNYA DIATAS ARASY BERSAMANYA”.
3. Dalam Kitab Ibnu Taimiyah berjudul Syarh Hadith Nuzul cetakan Darul Asimah :
إذا جلس تبارك و تعالى على الكرسي سُمِع له أطيط كأطيط الرَّحل الجديد
Artinya: ”

APABILA TUHAN DUDUK DI ATAS KURSI MAKA AKAN TERDENGARLAH BUNYI SEPERTI KURSI BARU DIDUDUKI”.


Lihatlah! Yahudi berkata Allah Duduk…Ibnu Taimiyah berkata Allah Duduk.


PERHATIKAN BAHWA AKIDAH WAHABI TIDAK SAMA DENGAN AKIDAH RASULULLAH. SAHABAT.TABIIN DAN TABIUN !!

AKIDAH WAHABI SAMA DENGAN AKIDAH KAUM KAFIR YAHUDI DAN KRISTEN !!


BUKTI KESAMAANNYA ??

PERHATIKAN AKIDAH YAHUDI

AKIDAH YAHUDI :

Dalam kitab Yahudi Safar Al-Muluk Al-Ishah 22 Nomor 19-20, Yahudi menyatakan akidah kufur di dalamnya :
قال فاسمع إذاً كلام الرب قد رأيت الرب جالسًا على كرسيه و كل جند السماء وقوف لديه عنيمينه و عن يساره
“Berkata :

DENGARKANLAH ENGKAU KATA-KATA TUHAN,TELAH KU LIHAT TUHAN DUDUK DI ATAS KURSI DAN KE SEMUA TENTERA LANGIT BERDIRI DI SEKITARNYA KANAN DAN KIRI” .

PERHATIKAN AKIDAH KRISTEN

AKIDAH KRISTEN :


Kalau kita lihat dalam website Kristiani : http://www.hesenthisword.com/lessons/lesson5.htm
Lihat pada :
عاشرا: ذكر عنه ما ورد عن الله في العهد القديم
Kristiani berkata pada nomor 7 :
“الله جالس على الكرسي العالي” (اش 6 :1-10) .
Artinya: “ALLAH DUDUK DI ATAS KURSI YANG TINGGI”.

SAMA TOH ?? SAMA SAMA MUJASIMAH !! TUHAN SEPERTI MAKHLUK !!

MAKA PANTAS JIKA PARA ULAMA KELAS KAKAP MENGATAKAN WAHABI ITU JUSTRU KUFUR MESKIPUN MENGAKU MUSLIM .

(INTAHA )

No comments: