Kesesatan adalah lawan dari daripada kebenaran, setiap sesuatu yang benar sudah pasti berlawanan dengan sesat.
Setiap penyimpangan dari islam maka itu adalah kesesatan, tokoh-zion-wahabismeAl-Quran menyatakan kata dhalla [sesat] dan bentukannya minimal sebanyak 191 kali di 105 ayat.
apa itu sesat dan apa ciri-ciri nya?
Wahhabi memberikan perincian dan ulasan berkaitan dengan istilah sesat ini panjang lebar bahkan sampai berjilid-jilid. jika kita merujuk kepada buku-buku atau kitab-kitab wahhabi maka hampir separuh isi kajian nya menjelaskan perihal orang-orang sesat. siapa saja yang dianggap sesat, dan apa saja ciri-cirinya?? . jarang kita jumpai ulasan panjang lebar yang berkaitan dengan Fadha’ilul A’mal [keutamaan Amaliyah].
Kelompok-kelompok yang telah dianggap sesat serta mempunyai hak paten dalam kubangan kesesatan menurut versi Wahhabi, adalah mereka yang menolak dan tidak mau mengikuti langkah-langkah dakwah Muhammad bin abdul wahhab. kelompok-kelompok yang menolak dan tidak mau mengikuti langkah dakwah muhammad bin abdul wahhab ini untuk kemudian mereka kelompokkan sebagai golongan yang tersesat mereka ini adalah para pengikut Abu hasan Al-asy’ari, dan pengikut abu mansur Al-maturidi.
Padahal secara Fakta dan Hakikat. pengikut imam Abu hasan Al-asy’ari dan imam Abu mansur Al-maturidi adalah kaum penyandang gelar mayoritas, pemilik gelar As-sawadhul A’dzhom, pemegang Aqidah Ahlu sunnah sejati, dan penebar Aqidah Ahlu sunnah wal jamaah yang murni sepanjang masa dan kurun.
Syekh bin bazz ulama Rujukan kaum Wahhabi memposisikan Pengikut Abu hasan Al-asy’ari sebagai Orang-orang yang mungkar, Aqidah nya rusak dan Wajib dijauhi.
Begitupun juga ulama-ulama setelahnya menganggap Pengikut Abu hasan Asy’ari bukanlah sebagai Ahlu sunnah Wal jammah sebagaimana Ungkapan berikut ini.
وقد خالف الأشاعرة أهل السنة والجماعة في معنى التوحيد
Al-asya’iroh telah benar-benar menyelisih dari Ahlu sunnah wal jamaah dalam makna Tauhid.
Setiap Ulama atau kalangan kaum muslimin bila mengikuti jejak imam Abu musa Al-asy’ari dan imam Al-maturidi, maka mereka dianggap sebagai kaum sesat yang tak boleh diikuti, pandangan nya tak boleh diambil, pendapatnya layak dibuang ke tempat sampah, itu kata Wahhabi.
ASUMSI-ASUMSI BATIL DI ATAS
Perlunya kita bantah dan perlunya diberi penerangan secara Ilmiah, supaya anggapan miring wahhabi di atas tidak menjadi sebuah doktrin keatas orang-orang awam yang memang menjadi target utama Wahhabi untuk dikelabuhi dan menyelewengkan Amanah ilmu
Al-asya’iroh adalah Ahlu sunnah wal jamaah mayoritas dari Ummat Muhammad shallallahu alaihi wa sallam. mengikuti jejak Para Sahabat-sahabat Nabi serta orang-orang yang mengikuti manhaj Para sahabat dalam sisi Ushul Aqidah. Ushul Aqidah yang dimaksud adalah perkara-perkara yang enam sebagaimana disebutkan didalam Hadist Jibril yang telah disabdakan Oleh Baginda Rasulullah Shallahu alaihi wa sallam. Adalah :
الإيمان أن تؤمن بالله وملائكته وكتبه ورسله واليوم الآخر والقدر خيره وشره
iman Kepada Allah, mempercayai para malaikatnya, kitab-kitab nya, para Rasul nya, hari kimatan, serta mempercayai Qadar, baik -buruknya adalah dari Allah subhanahu wa ta’ala.
Pengikut Abu Hasan As’ari dan Imam Al-maturidi adalah adalah Penyandang gelar Al-firqatun-najiyah [Golongan-golongan yang selamat] dijuluki sebagai Asya’iroh karena dinisbatkan kepada imam Al-jalil, Abu hasan Al-as’ari, dan dijuluki sebagai Al-maturidiyah karena dinisbatkan kepada Al-imam Al-jalil abu mansur al-maturidi Radhiyallahu anhuma. sebagaimana Pengikut Imam Syafi’i dijuluki sebagai syafi’iyah, pengikut Abu hanifah dijuluki sebagai hanafiah, pengikut imam malik sebagai Malikiyah, pengikut hambali sebagai hanabilah, semua yang disebutkan di atas adalah bagian dari Al-firqatun najiah, Ahlu sunnah wal jamaah, mereka dalam sisi ushul aqidah adalah satu dan sama.
Allah berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ ءاَمَنُوا مَنْ يَرْتَدَّ مِنْكُمْ عَنْ دِينِهِ فَسَوْفَ يَأْتِي اللهُ بِقَوْمٍ يُحِبُّهُمْ وَيُحِبُّونَهُ أَذِلَّةٍ عَلَى المُؤْمِنِينَ أَعِزَّةٍ عَلَى الكَافِرِينَ يُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللهِ وَلا يَخَافُونَ لَوْمَةَ لائِمٍ ذَلِكَ فَضْلُ اللهِ يُؤْتِيهِ مَنْ يَشَاءُ وَاللهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ المائدة:54
“Wahai sekalian orang beriman barangsiapa di antara kalian murtad dari agamanya, maka Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Dia cintai dan kaum tersebut mencintai Allah, mereka adalah orang-orang yang lemah lembut kepada sesama orang mukmin dan sangat kuat -ditakuti- oleh orang-orang kafir. Mereka berjihad dijalan Allah, dan mereka tidak takut terhadap cacian orang yang mencaci”. (QS. Al-Ma’idah: 54).
Al-hafidz imam ibnu asakir mengeluarkan riwayat dalam kitab nya [Tabyin Kadzib al-Muftara] dan imam Al-hakim dalam kitab nya [Al mustadrak] menyebutkan :
Manakala Ayat ini turun, yaitu pada ayat
فسوف يأتي الله بقوم يحبهم ويحبونه
Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Dia cintai dan kaum tersebut mencintai Allah
Maka Baginda Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersbda :
هم قومك يا أبا موسى
mereka ini adalah kaum mu wahai abu musa.
dan baginda Nabi menunjuk kepada abu musa Al-as’ari.
dan baginda Nabi menunjuk kepada abu musa Al-as’ari.
Imam Al-hakim, menghukumi Hadist ini sebagai Hadist shohih atas Syarat Muslim. dan juga Imam At-thabari meriwayatkan dalam tafsirnya, dan imam ibnu abi hatim juga demikian, serta ibnu sa’ad dalam Thabaqat nya, dan Imam At-tabrani dalam mu’jam kabir, kemudian Imam Al-haitsami berkata, Perowinya adalah sohih.
Imam Al-qusyairi berkata :
قال القشيرى: فأتباع أبى الحسن الأشعرى من قومه لأن كل موضع أضيف فيه قوم إلى نبي أريد به الأتباع، قاله القرطبى فى تفسيره (ج6/220
Pengikut madzhab Abi al-Hasan al-Asy’ari termasuk kaum Abu Musa al-Asy’ari , karena setiap terjadi penisbahan kata kaum terhadap nabi didalam al-Qur’an, maka yang dimaksudkan adalah pengikutnya” Hal ini yang telah dikatakan Oleh imam Al-qurthubi dalam kitab Tafsirnya [juz 6 hal 220]
Berkata Al-imam Al-baihaqi Rahimahullah ta’ala :
وقال البيهقى: وذلك لما وجد فيه من الفضيلة الجليلة والمرتبة الشريفة للإمام أبى الحسن الأشعرى رضى الله عنه فهو من قوم أبى موسى وأولاده الذين أوتوا العلم ورزقوا الفهم مخصوصاً من بينهم بتقوية السنة وقمع البدعة بإظهار الحجة ورد الشبهة “.ذكره ابن عساكر في تبيين كذب المفتري.
” Demikian itu karena telah nyata di temukan keutamaan besar dan dan kedudukan yang sangat mulia pada dari Imam Abu Hasan al Asy’ari Radhiyallahu anhu. Beliau adalah dari kaum Abu Musa al Asy’ari dan termasuk anak turunya. mereka itu telah di beri ilmu rezki kefahaman yang di hususkan di antara mereka yaitu dengan menguatkan sunnah dan menghancurkan bid’ah dengan menampakan hujjah dan menolak segala syubhat/kekeliruan” hal ini disebutkan oleh imam Ibnu asakir dala kitab nya [Tabyin Kadzib al-Muftara]
Bahkan Imam Besar Hadist yang dijadikan Rujukan Oleh ulama muslim Dunia Yaitu Al-Imam al-Bukhari menyebut satu judul bab dalam kitabnya Sahih al-Bukhari Yaitu Bab.
باب قدوم الأشعريين وأهل اليمن وقال أبو موسى عن النبي صلى الله عليه وسلم هم منّي وأنا منهم
“Bab Kedatangan al-Ash’ariyyun Dan Orang Yaman Dan Abu Musa Berkata Daripada Nabi SallaLlahu ^Alayhi Wa-Sallam: “Mereka Daripadaku Dan Aku Daripada Mereka”.
Maka dengan demikian Para Pengikut Al-asya’iroh Adalah As-sawadhul A’dhom, pengikut golongan yang selamat, dan Ahlu sunnah wal jamaah tanpa bisa terbantahkan.
*** persoalannya, kenapa terlalu ramai ulama yg disesatkan wahabi ?
pada hal Nabi sebut, tidak berhimpun dan bersetongkol ummatku dlm kesesatan
Imam besar besar pun mereka sesatkan ????
kenapa ???
Berikut ini Tokoh-tokoh Ulama Pengikut Madzhab Imam Al-jalil Abu hasan Al-asy’ari dan Almaturidi, yang telah disesatkan Oleh Wahhabi hanya karena sebagai Murid dan pengikut Imam Abu hasan Al-asy’ari Rahimahullah ta’ala:
1. Al-imam Ibnu Hajar Al-asqolani (Pensyarah Hadist sohih bukhori.
2. Al-imam nawawi (Pensyarah Hadist sohih Muslim)
2. Al-imam nawawi (Pensyarah Hadist sohih Muslim)
3. Al-imam Abu hasan Al-bahili
4. Al-imam Abu Ishaq al-Isfara’ini
5. Al-hafidz abu Nu’im Al asbihani
6. Al-qadhi Abdul wahhab Al-maliki
7. As-syeikh abu Muhammad Al-juwaini
8. Al-imam abu mansur At-tamimi Al-bagdadi
9. Al-hafidz ad-daraqudni
10. Al-hafidz Al-khotib al-bagdadi
11. Al-hafidz Abu bakar Al-baihaqi
12. Al-hafidz Abu bakar al isma’ili
13. Al-imam abu qasim Al-qusyairi
14. Al-imam Abu nashar Al-qusyairi
15. Al-imam Abu ishaq Assyairazi
16. Al-imam Al farawi
17. Al-imam Abu al wafa bin aqil Al-hanbali
18. Qadhi al-Qudhah ad-Damaghaniy al-hanafi
19. Abu walid al baji al maliki
20. Al-hafidz abu qasim ibnu asakir
21. Al-imam As-sam’ani
22. Al-hafidz As-salafy
23. Al-qadhi iyadh
24. Al-imam Fahruddin Ar-razi
25. Al-imam Al’iz bin abdissalam
26. Al-imam ‘amru bin hajib Al-maliki
27. Al-imam ibnu daqiq Al-ied
28. Al-imam ‘ila’uddin Albaji
29. Al-hafidz ibnu hibban
30. Qadhi Qudhat Taqiyuddin as-subki
31. Al-hafidz Al-‘ila’i
32. Al-hafidz zainuddin Al-iraqi
33. Al-hafidz waliyuddin Al-iraqi
34. Khotimatul lughowaini Al-hafidz Murtadha Azzabidi
35. Al-imam Zakaria al anshori
36. Al imam ibnu ‘abidin al-hanafi
37. Al-imam ahmad bin zaini dahlan Mufti mekkah
38. Al-qadhi ibnu Farhun al-maliki
39. Al-qadhi abu bakar muhammad bin At-thayyib Al-baqilani
40. Al-imam Al-qurthubi
41. Al-imam Ibnu Al-jauzi Al-hanbali
42. Al-hafidz ibnu faurak
43. Al-imam Abu hamid Al-ghazali
44. Al-imam abu Fath As-syahrastani
45. Al-imam Abu bakar Asy-syashi Al-qaffal
46. Al-imam abu ali ad-daqqaq an-naisaburi Shohibu Al-mustadrak
47. Al-imam Muhammad bin mansur al-hud-hudi
48. Al-imam Abu abdillah muhammad as-sanusi
49. Al-imam Alawi bin thahir Al-hadrami Al-haddad
50. Al-faqih Alhabib husein balfaqih
51. Al-mufassir muhammad bin ‘alan As-shadiqi As-sayafi’i
52. As-sulthan Al-alim Al-adil Al-mujahid Shalahuddin Al-ayyubi
53. As-sulthan Al-mujahid Al-kabir qolawuun
54. As-sulthan Muhammad Ustmani penakluk kota kostantinopel.
Dan sederetan Para Ulama yang tak dapat kami sebutkan satu persatu, serta Para Sulthan-sulthan islam bani ustmani yang telah menjaga dan memelihara Aqidah kaum muslimin serta membela agama sepanjang kurun dan sejarah, Rahimahumullah ta’ala.
4. Al-imam Abu Ishaq al-Isfara’ini
5. Al-hafidz abu Nu’im Al asbihani
6. Al-qadhi Abdul wahhab Al-maliki
7. As-syeikh abu Muhammad Al-juwaini
8. Al-imam abu mansur At-tamimi Al-bagdadi
9. Al-hafidz ad-daraqudni
10. Al-hafidz Al-khotib al-bagdadi
11. Al-hafidz Abu bakar Al-baihaqi
12. Al-hafidz Abu bakar al isma’ili
13. Al-imam abu qasim Al-qusyairi
14. Al-imam Abu nashar Al-qusyairi
15. Al-imam Abu ishaq Assyairazi
16. Al-imam Al farawi
17. Al-imam Abu al wafa bin aqil Al-hanbali
18. Qadhi al-Qudhah ad-Damaghaniy al-hanafi
19. Abu walid al baji al maliki
20. Al-hafidz abu qasim ibnu asakir
21. Al-imam As-sam’ani
22. Al-hafidz As-salafy
23. Al-qadhi iyadh
24. Al-imam Fahruddin Ar-razi
25. Al-imam Al’iz bin abdissalam
26. Al-imam ‘amru bin hajib Al-maliki
27. Al-imam ibnu daqiq Al-ied
28. Al-imam ‘ila’uddin Albaji
29. Al-hafidz ibnu hibban
30. Qadhi Qudhat Taqiyuddin as-subki
31. Al-hafidz Al-‘ila’i
32. Al-hafidz zainuddin Al-iraqi
33. Al-hafidz waliyuddin Al-iraqi
34. Khotimatul lughowaini Al-hafidz Murtadha Azzabidi
35. Al-imam Zakaria al anshori
36. Al imam ibnu ‘abidin al-hanafi
37. Al-imam ahmad bin zaini dahlan Mufti mekkah
38. Al-qadhi ibnu Farhun al-maliki
39. Al-qadhi abu bakar muhammad bin At-thayyib Al-baqilani
40. Al-imam Al-qurthubi
41. Al-imam Ibnu Al-jauzi Al-hanbali
42. Al-hafidz ibnu faurak
43. Al-imam Abu hamid Al-ghazali
44. Al-imam abu Fath As-syahrastani
45. Al-imam Abu bakar Asy-syashi Al-qaffal
46. Al-imam abu ali ad-daqqaq an-naisaburi Shohibu Al-mustadrak
47. Al-imam Muhammad bin mansur al-hud-hudi
48. Al-imam Abu abdillah muhammad as-sanusi
49. Al-imam Alawi bin thahir Al-hadrami Al-haddad
50. Al-faqih Alhabib husein balfaqih
51. Al-mufassir muhammad bin ‘alan As-shadiqi As-sayafi’i
52. As-sulthan Al-alim Al-adil Al-mujahid Shalahuddin Al-ayyubi
53. As-sulthan Al-mujahid Al-kabir qolawuun
54. As-sulthan Muhammad Ustmani penakluk kota kostantinopel.
Dan sederetan Para Ulama yang tak dapat kami sebutkan satu persatu, serta Para Sulthan-sulthan islam bani ustmani yang telah menjaga dan memelihara Aqidah kaum muslimin serta membela agama sepanjang kurun dan sejarah, Rahimahumullah ta’ala.
50 ulama turath yg mengatakan yg wahabi adalah sesat :
http://v-e-alouisci.blogspot.my/2013/10/50-ulama-papan-atas-yang-ilmunya-tidak.html
No comments:
Post a Comment