Inilah Jalan Sufi Headline Animator

Whatsap Saya

Pencerahan Bid'ah

Friday, December 19, 2014

SIAPAKAH DUA TANDUK SETAN ITU, APAKAH WAHHABI & SYIAH ?

SIAPAKAH DUA TANDUK SETAN ITU, APAKAH WAHHABI & SYIAH ?
Umumnya yang namanya tanduk itu berjumlah dua batang, tanduk kanan dan tanduk kiri. seperti tanduk sapi, tanduk kijang, tanduk kerbau, tanduk kambing, dan juga gambaran Tanduk Setan sering kali digambarkan berjumlah dua batang.
Di sisi lain, dalam hadits riwayat Bukhari Nabi SAW tidak mendoakan orang-orang Najed ketika beliau diminta mendoakan mereka. Sebagaimana Sy. Ibnu Umar meriwayatkan bahwa Nabi SAW berdoa: Ya Allah, berkatilah Syam kami dan Yaman kami…!
Mereka berkata: Ya Rasulullah, juga Najed kami…!
Beliau SAW diam tapi kemudian kembali berdoa: Ya Allah, berkatilah Syam kami dan Yaman kami…!
Mereka berkata Ya Rasulullah, juga Najed kami..!
Beliau SAW kemudian menjawab: Dari sana akan muncul kehebohan dan pertikaian, dan dari sana pula akan muncul Tanduk Setan...!
Sy. Ibnu Umar meriwayatkan: Aku melihat Rasulullah SAW menunjuk ke arah timur lalu bersabda: Lihatlah… pertikaian akan muncul dari sana, pertikaian akan muncul dari sana. Dari sanalah akan muncul Tanduk Setan.
Nabi SAW menyebutkan perselisihan dan konflik serta Tanduk Setan akan muncul dari kawasan Najed, yaitu wilayah sebelah timur Hijaz.
Dalam riwayat lain ada tambahan: Di sana (Najed) terdapat sembilan dari sepuluh kejahatan. Di sana terdapat sembilan dari sepuluh kekufuran, dan di sana berjangkit penyakit yang tidak bisa disembuhkan.”
Sedangkan menurut Nabi SAW bahwa orang-orang yang bermukim di wilayah barat (maghrib) akan selalu berada di atas jalan kebenaran hingga datangnya hari Kiamat.
Adapun menurut Imam Al-Khaththabi, yang dimaksud masyriq (arah timur)-nya kota Madinah itu berarti Najed, yang mencakup gurun pasir Irak dan wilayah sekitarnya yaitu kawasan Teluk antara lain Riyadh, Kuwait, Khoibar, Dhahran, dan sebagainya.
Sedangkan Imam Nawawi mengatakan, Najed adalah wilayah yang terletak antara Jurasy (di Yaman) hingga pinggiran kota Kufah (di Irak),
Dalam riwayat lain, Nabi SAW berdoa: Ya Allah, berkati kami di Makkah dan Madinah kami… berkati kami di Syam dan Yaman kami…! Seorang laki-laki berkata: Ya Nabi, juga Irak kami..!” Nabi SAW bersabda: Di Irak akan muncul tanduk setan. Di sana akan muncul pertikaian. Sesungguhnya sifat kasar (al-jafa) akan muncul di Timur.”
Realitanya, bahwa Muhammad bin Abdul Wahhab sang pendiri Wahhabi adalah penduduk Najed, dan aliran Wahhabi saat ini bisa dikatakan tersentral di Riyadh dan sekitarnya yang termasuk wilayah Najed.
Petiakaian di Timur Tengah, kerap kali terjadi dengan keterlibatan kaum Wahhabi di dalamnya, sedangkan penyakit kelamin semacam AIDS dan semacamnya, sangat rawan bagi para pelaku kawin Mut`ah (kontrak) yang identik dengan ajaran Syiah.
Konon para ulama bermadzhab Hanbali memberontak terhadap Muhammad bin Abdul Wahhab dan mengeluarkan hukum bahwa akidah Muhammad bin Abdul Wahhab (yaitu Aqidah Wahhabiyah) adalah sesat, menyeleweng dan batil. Tokoh pertama yang mengumumkan penentangan terhadapnya adalah ayah Muhammad bin Abdul Wahhab sendiri, yaitu Syaikh Abdul Wahhab, diikuti oleh sang kakak, yaitu Syaikh Sulaiman bin Abdul Wahhab. Kedua-duanya bermadzhab Hanbali.
Syaikh Sulaiman menulis kitab yang berjudul Assawa‘iqul Ilahiyyah fir Raddi ‘alal Wahabiyyah untuk menentang dan memerangi adiknya. Di samping itu tantangan juga datang dari sepupunya, yaitu Syaikh Abdullah bin Husain, serat Mufti Makkah Sayyid Zaini Dahlan yang mengatakan: Abdul Wahhab ayahnya Muhammad bin Abdul wahab, adalah seorang yang shalih dan merupakan seorang tokoh ahli ilmu, begitulah juga dengan saudaranya yaitu Syaikh Sulaiman.
Sejak Muhammad Abdul Wahhab mengikuti pengajarannya di Madinah al-Munawwarah, maka sang ayah dan kakak ini telah mengetahui pendapat dan pemikiran Muhammad bin Abdul Wahhab yang meragukan.
Bahkan beliau berdua telah mengeritik dan mencela pendapat Muhammad bin Abdul Wahhab, dan beliau berdua juga turut memperingatkan orang banyak mengenai bahaya pemikiran Muhammad bin Abdul Wahhab.” (Zaini Dahlan, al-Futuhat al-Islamiyah, Vol. 2, hal.357).
Sedangkan Syeikh Sulaiman menulis sebagai berikut: Sejak zaman sebelum Imam Ahmad bin Hanbal, yaitu pada zaman Imam Hanafi, Imam Maliki dan Imam Syafi’i, belum pernah ada seorang imam pun yang mengkafirkan umat Islam, atau menvonis mereka dihukumi murtad serta memerintahkan untuk memerangi mereka. Belum pernah ada seorang pun dari para imam, yang menamakan negeri yang dihuni kaum muslimin sebagai negeri syirik dan negeri perang, sebagaimana yang anda katakan sekarang (Wahai Muhammad Abdul Wahhab).
Bahkan lebih jauh lagi, anda mengkafirkan orang yang tidak mengkafirkan perbuatan-perbuatan ini, meskipun dia tidak melakukan nya. Kurang lebih telah berjalan delapan ratus tahun masa para imam itu, namun tidak ada seorang pun dari para ulama kaum Muslimin yang meriwayatkan bahwa mereka (para imam) itu telah mengkafirkan kaum muslimin.
Demi Allah, keharusan dari perkataan anda ini (Wahai Muhammad Abdul Wahhab) ialah anda mengatakan bahwa seluruh umat setelah zaman Imam Ahmad bin Hanbal, baik para ulamanya, para penguasanya dan masyarakatnya semua mereka itu kafir dan murtad, Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un”. (Risalah Arba’ah Qawa’id, Muhammad bin Abdul Wahhab, hal.4).
Adapun salah satu yang dianggap kota suci oleh kaum Syiah Imamiyah adalah kota Karbala yang berada di negeri Irak.
Di Irak juga terdapat goa Samarrak yang diyakini oleh kaum Syiah sebagai tempat persembunyian Imam ke dua belas mereka (Almahdi) hingga kelak datang hari Kiamat. Almahdi versi Syiah ini juga diyakini dialah yang telah membawa sembunyi Alquran yang asli di goa Samarrak ini yang jumlah ayatnya lebih banyak tiga kali lipat dibanding jumlah ayat Alquran milik umat Islam yang beredar sejak jaman shahabat hingga saat ini.
Artinya, kitab suci yang diyakini keasliannya oleh kaum Syiah yang saat ini masih disimpan oleh Imam Mahdi versi Syiah dan dibawa bersembunyi di wilayah Irak itu berjumlah 90 juz, padahal kitab suci Alquran yang diyakini keasliannya oleh umat Islam dan beredar di dunia saat ini berjumlah 30 juz. Jadi ada perbedaan antara kitab suci kaum Syiah yang 90 juz itu dengan kitab suci umat Islam yang berjumlah 30 juz. Karena itu, Syiah dan Islam itu dua agama yang berbeda.
Ternyata Dua Tanduk Setan yang menurut Nabi Muhammad SAW akan muncul di wilayah Najed itu, tidak jauh dari ciri-ciri kaum Wahhabi dan kaum Syiah. Saat ini dunia Islam pun dibuat sibuk dan heboh serta meradang penuh konflik dengan kebangkitan lagi Dua Tanduk Setan di mana-mana, dan tampak menggeliat di tengah-tengah keberadaan umat Islam mainstream.

No comments: